This model, which comes under the f

This model, which comes under the framework of System Theory, refers to a holistic view of the human being and health in opposition to (or better, with the intention to reform) the explanatory meaning of the bio-medical model and its hegemonic position in medical and related sciences. Being a systemic approach, it assigns the same value to the three different levels of analysis identified and promotes the full integration between the three. It gives the conceptual framework to health workers to identify, assess and intervene for the wellbeing of a sick person considering the biological , psychological and social (cultural) factors at all stages (prevention; onset; course, treatment). The individual has a central and active role and is freed from being the victim of biological cause-effect relations. The way all these factors interact is complex and the individual is considered as a social actor, who is part of the socio-cultural environment which also contributes, with its presence, to create and modify. It is crucial to understand the dynamic interrelation of the three levels and their mutual influence. It is worth to remind that mind and body are not separable as distinct entities, and have not to be considered as such.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Model ini, yang datang di bawah kerangka teori sistem, mengacu pada pandangan holistik manusia dan kesehatan di oposisi ke (atau lebih baik, dengan maksud untuk reformasi) makna jelas model bio-medis dan posisi hegemonik dalam ilmu medis dan terkait. Menjadi pendekatan sistemik, ini menetapkan nilai yang sama tiga tingkat yang berbeda dari analisis diidentifikasi dan meningkatkan integrasi penuh antara tiga. Memberikan kerangka kerja konseptual petugas kesehatan untuk mengidentifikasi, menilai dan campur tangan untuk kesejahteraan orang sakit mempertimbangkan (budaya) faktor biologis, psikologis dan sosial pada semua tahapan (pencegahan terjadinya; lapangan, pengobatan). Individu memiliki peran sentral dan aktif dan dibebaskan dari menjadi korban dari hubungan sebab-akibat biologis. Cara berinteraksi semua faktor ini kompleks dan individu dianggap sebagai aktor sosial, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial-budaya yang juga memberikan kontribusi, dengan kehadirannya, untuk membuat dan memodifikasi. Sangat penting untuk memahami dinamis menyebabkan hubungan timbal balik tiga tingkat dan pengaruh timbal balik mereka. It's worth untuk mengingatkan bahwa pikiran dan tubuh tidak dipisahkan sebagai entitas yang berbeda, dan tidak untuk dianggap seperti itu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Model ini, yang berada di bawah kerangka Teori Sistem, mengacu pada pandangan holistik manusia dan kesehatan bertentangan dengan (atau lebih baik, dengan maksud untuk mereformasi) arti jelas dari model bio-medis dan posisi hegemonik dalam ilmu kedokteran dan terkait. Menjadi pendekatan sistemik, itu memberikan nilai yang sama untuk tiga tingkat yang berbeda dari analisis diidentifikasi dan mempromosikan integrasi penuh antara tiga. Ini memberikan kerangka konseptual untuk petugas kesehatan untuk mengidentifikasi, menilai dan melakukan intervensi untuk kesejahteraan orang sakit mengingat biologis, psikologis dan sosial (budaya) faktor pada semua tahap (pencegahan; onset, tentu saja, perawatan). Individu memiliki peran sentral dan aktif dan dibebaskan dari menjadi korban dari hubungan sebab-akibat biologis. Cara semua faktor ini berinteraksi adalah kompleks dan individu dianggap sebagai aktor sosial, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial budaya yang juga memberikan kontribusi, dengan kehadirannya, untuk membuat dan memodifikasi. Sangat penting untuk memahami keterkaitan dinamis dari tiga tingkat dan pengaruh timbal balik mereka. Perlu untuk mengingatkan bahwa pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan sebagai entitas yang berbeda, dan tidak dianggap sebagai demikian.