The Taiwanese higher education syst

The Taiwanese higher education system has historically been a sustainable resource, providing a competitive advantage for Taiwan. However, its performance has recently decreased relative to other countries. Improving innovation and total quality management (TQM) performance has become important to increase the competitive advantage and survival rate of universities. The Inno-Qual performance system (IQPS) is the latest model to evaluate innovation and TQM performance in Taiwanese institutions of higher education. The IQPS not only addresses major technical problems that could damage the reliability of evaluation outcomes, but it also stresses that half of the universities have not efficiently improved their innovation and TQM performance simultaneously. However, criteria and weights for innovation and TQM dimensions of the IQPS are separated to consider internal and external organizational performance independently. This results in inconsistency between the weights, resulting in lack of a clear direction for making improvements, which makes the performance evaluation results impossible to confirm. Furthermore, the innovation weights ignore the effects of the TQM dimensions due to the separation, making the system irrational and invalid in the real world. The purpose of this study is to revise the current IQPS and overcome these two drawbacks by using the decision-making trial and evaluation laboratory application and the analytic network process. With a method that is efficient, less costly, and provides verifiable results, our revised IQPS can help improve innovation and TQM performance in today’s universities.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sistem pendidikan tinggi Taiwan secara historis telah menjadi sumber daya yang berkelanjutan, memberikan keunggulan kompetitif untuk Taiwan. Namun, kinerja yang telah baru-baru ini menurun dibandingkan negara-negara lain. Meningkatkan inovasi dan total quality management (TQM) kinerja telah menjadi penting untuk meningkatkan tingkat kompetitif keuntungan dan kelangsungan hidup perguruan tinggi. Inno-kua kinerja sistem (IQPS) adalah model terbaru untuk menilai inovasi dan TQM kinerja di Taiwan lembaga pendidikan tinggi. IQPS tidak hanya membahas masalah-masalah teknis yang besar yang dapat merusak keandalan dari hasil evaluasi, tetapi juga menekankan bahwa setengah dari Universitas telah tidak efficiently meningkatkan inovasi dan TQM kinerja mereka secara bersamaan. Namun, kriteria dan bobot untuk inovasi dan dimensi TQM IQPS dipisahkan untuk mempertimbangkan kinerja organisasi internal dan eksternal secara mandiri. Hal ini menyebabkan perbedaan antara beban, mengakibatkan kurangnya arah yang jelas untuk membuat perbaikan, yang membuat kinerja evaluasi hasil mustahil untuk confirm. Selain itu, beban inovasi mengabaikan efek dimensi TQM karena pemisahan, membuat sistem irasional dan tidak valid di dunia nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merevisi IQPS saat ini dan mengatasi kelemahan ini dua dengan menggunakan aplikasi laboratorium uji dan evaluasi pengambilan keputusan dan proses jaringan analytic. Dengan metode yang efficient, kurang mahal, dan memberikan hasil verifiable, IQPS direvisi kami dapat membantu meningkatkan inovasi dan TQM kinerja di Universitas-Universitas hari ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Taiwan sistem pendidikan tinggi secara historis menjadi sumber daya yang berkelanjutan, memberikan keunggulan kompetitif bagi Taiwan. Namun, kinerjanya baru-baru ini menurun dibandingkan dengan negara lain. Meningkatkan inovasi dan manajemen kualitas total kinerja (TQM) telah menjadi penting untuk meningkatkan keuntungan dan kelangsungan hidup tingkat kompetitif dari universitas. Sistem kinerja Inno-Qual (IQPS) adalah model terbaru untuk mengevaluasi inovasi dan TQM kinerja di lembaga Taiwan pendidikan tinggi. The IQPS tidak hanya menangani masalah-masalah teknis utama yang bisa merusak keandalan hasil evaluasi, tetapi juga menekankan bahwa setengah dari universitas belum secara efisien ditingkatkan inovasi dan TQM kinerja mereka secara bersamaan. Namun, kriteria dan bobot untuk inovasi dan TQM dimensi dari IQPS dipisahkan untuk mempertimbangkan kinerja organisasi internal dan eksternal secara independen. Hal ini menyebabkan inkonsistensi antara bobot, mengakibatkan kurangnya arah yang jelas untuk membuat perbaikan, yang membuat hasil evaluasi kinerja tidak mungkin untuk menipu perusahaan. Selanjutnya, bobot inovasi mengabaikan efek dari dimensi TQM karena pemisahan, membuat sistem tidak rasional dan tidak valid dalam dunia nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merevisi IQPS saat ini dan mengatasi dua kelemahan ini dengan menggunakan aplikasi percobaan dan evaluasi laboratorium pengambilan keputusan dan proses jaringan analitik. Dengan metode yang e fi sien, lebih murah, dan memberikan veri fi hasil mampu, IQPS direvisi kami dapat membantu meningkatkan inovasi dan kinerja TQM di universitas hari ini.