Grand shrines were built and priest

Grand shrines were built and priests maintained to serve at them. Sacrifices were offered, and the wealthy paid their tithes proudly. The great festival services were impressive and well attended. But they also left notable signs of their basic irreligion, in callous and unjust treatment of the poor; in pitiless exploitation of the peasant farmers’ misfortunes; in purchasing the verdict of the courts and the blessing of the priests by systematic and extensive bribery.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Grand Kuil dibangun dan dikelola imam melayani mereka. Korban-korban dipersembahkan, dan kaya membayar persepuluhan mereka bangga. Layanan festival besar yang mengesankan dan dihadiri. Tetapi mereka juga meninggalkan tanda-tanda terkenal mereka tidak beragama dasar, dalam pengobatan berperasaan dan tidak adil masyarakat miskin; dalam bengis eksploitasi kemalangan petani petani; pembelian putusan pengadilan dan berkat imam dengan sistematis dan luas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Besar kuil dibangun dan dipelihara imam untuk melayani mereka. Pengorbanan yang ditawarkan, dan orang kaya membayar persepuluhan mereka bangga. Layanan festival besar yang mengesankan dan dihadiri. Tapi mereka juga meninggalkan tanda-tanda penting dari irreligion dasar mereka, dalam pengobatan berperasaan dan tidak adil dari orang miskin; dalam eksploitasi kejam dari kemalangan petani petani '; membeli putusan pengadilan dan berkat dari imam oleh penyuapan sistematis dan luas.