This review discusses the pathophys

This review discusses the pathophysiology, epidemiology,
risk factors, classification, clinical evaluation, and
current non-operative and operative treatment of hemorrhoids.
Hemorrhoids are defined as the symptomatic
enlargement and distal displacement of the normal
anal cushions. The most common symptom of hemorrhoids
is rectal bleeding associated with bowel movement.
The abnormal dilatation and distortion of the
vascular channel, together with destructive changes in
the supporting connective tissue within the anal cushion,
is a paramount finding of hemorrhoids. It appears
that the dysregulation of the vascular tone and vascular
hyperplasia might play an important role in hemorrhoidal
development, and could be a potential target
for medical treatment. In most instances, hemorrhoids
are treated conservatively, using many methods such
as lifestyle modification, fiber supplement, suppositorydelivered
anti-inflammatory drugs, and administration
of venotonic drugs. Non-operative approaches include
sclerotherapy and, preferably, rubber band ligation.
An operation is indicated when non-operative approaches
have failed or complications have occurred

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ulasan ini membahas patofisiologi, epidemiologi, faktor risiko
, klasifikasi, evaluasi klinis, dan
pengobatan non-operatif dan operatif saat wasir.
wasir didefinisikan sebagai gejala
pembesaran dan perpindahan distal normal
anal bantal. gejala yang paling umum dari wasir
adalah perdarahan rektum yang berhubungan dengan buang air besar.
dilatasi abnormal dan distorsi dari
saluran pembuluh darah, bersama dengan perubahan destruktif dalam
jaringan ikat penyangga dalam bantal anal,
merupakan temuan penting wasir. tampaknya
bahwa disregulasi nada pembuluh darah dan pembuluh darah
hiperplasia mungkin memainkan peran penting dalam hemoroid
pengembangan, dan bisa menjadi target potensial
untuk perawatan medis.dalam kebanyakan kasus, wasir
diperlakukan secara konservatif, dengan menggunakan berbagai metode seperti
sebagai modifikasi gaya hidup, suplemen serat, suppositorydelivered
obat anti-inflamasi, dan administrasi
obat venotonic. pendekatan non-operatif mencakup
skleroterapi dan, lebih disukai, karet ligasi.
operasi ditunjukkan ketika pendekatan non-operatif
telah gagal atau komplikasi telah terjadi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ulasan ini membahas patofisiologi, epidemiologi,
faktor risiko, klasifikasi, evaluasi klinis, dan
saat ini tidak-operative dan operasi pengobatan wasir.
wasir didefinisikan sebagai gejala
pembesaran dan distal perpindahan normal
anal bantal. Gejala yang paling umum wasir
perdarahan rektal dikaitkan dengan gerakan usus.
Dilatasi abnormal dan distorsi
saluran vaskular, bersama dengan perubahan merusak
jaringan ikat pendukung dalam bantal anal,
sangat penting wasir. Tampaknya
yang dysregulation dari tonus pembuluh darah dan pembuluh darah
hiperplasia mungkin memainkan peran penting di dalam
pembangunan, dan bisa menjadi target yang potensial
untuk perawatan medis. Dalam kebanyakan kasus, wasir
yang dirawat konservatif, menggunakan banyak metode seperti
sebagai modifikasi gaya hidup, suplemen serat, suppositorydelivered
anti-inflamasi obat-obatan dan administrasi
obat-obatan venotonic. Termasuk bebas-operative pendekatan
skleroterapi dan, lebih disukai, karet band ligasi.
operasi diindikasikan ketika tidak-operative mendekati
telah gagal atau komplikasi terjadi