Development of Mobility and Nervous

Development of Mobility
and Nervous Systems
Development of the central nervous system (CNS) in
the chick embryo begins on the second day of incubation and matures before hatching on d 21. Embryonic
movement represents the development and interaction
of skeletal, muscular, and nervous systems, and these
commence on d 3 of development. Embryonic limb
movement serves an essential role in joint cavity formation and cartilage and bone formation during skeletal
development. Restricted early embryonic movement
can result in positional deformity, a reduced heart rate,
reduced blood flow, oxygen and nutrient delivery, and
therefore decrease growth (Lamb et al., 2003; Pitsillides, 2006). The onset sequence of activity in neurological structures underlying sensory mechanisms is: tactile by d 6, proprioceptive-vestibular by d 8 to10, taste
possibly around d 12, auditory by d 12 to14, vision
by d 18, and olfactory by d 20 (Rogers, 1995). With
the peripheral, visceral, spinal, and brain nerve tracts
developing, growing, and maturing, motor behaviors
begin as spontaneous movements at d 3 (controlled individual limb, neck, and head movements) to the highly
coordinated movements that prepare the body to the
right position for hatching (Wu et al., 2001)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengembangan Mobilitas
dan Sistem Saraf
pengembangan sistem saraf pusat (SSP) di
embrio ayam dimulai pada hari kedua inkubasi dan jatuh tempo sebelum menetas pada d 21. embrio
gerakan merupakan pengembangan dan interaksi
dari tulang, otot, dan saraf sistem, dan ini
dimulai pada d 3 dari pembangunan. Anggota badan embrio
gerakan melayani peran penting dalam pembentukan rongga sendi dan tulang rawan dan pembentukan tulang selama kerangka
pembangunan. Pembatasan gerakan embrio awal
dapat mengakibatkan cacat posisional, detak jantung berkurang,
aliran darah berkurang, oksigen dan nutrisi pengiriman, dan
oleh karena itu mengurangi pertumbuhan (Lamb et al, 2003;. Pitsillides, 2006). Urutan onset aktivitas dalam struktur neurologis yang mendasari mekanisme sensorik adalah: taktil oleh d 6, proprioseptif-vestibular oleh d 8 to10, rasa
mungkin sekitar d 12, pendengaran oleh d 12 sampai 14, visi
oleh d 18, dan penciuman oleh d 20 (Rogers , 1995). Dengan
perifer, visceral, tulang belakang, dan saraf otak saluran
berkembang, tumbuh, dan jatuh tempo, perilaku motorik
mulai gerakan spontan di d 3 (dikendalikan individu gerakan anggota badan, leher, dan kepala) untuk yang sangat
gerakan terkoordinasi yang mempersiapkan tubuh untuk
posisi yang tepat untuk menetas (Wu et al., 2001)