In another approach offering devote

In another approach offering devotees protection from the cruel tricks
of Chance or Luck, the gods of popular Hellenistic cults promised salvation
of various kinds. One form was that expected from powerful rulers, who
enjoyed divine status in what are now known as ruler cults. These cults
were established in recognition of great benefactions. The Athenians, for
example, deified the living Macedonians Antigonus and his son Demetrius
as savior gods in 307 B.c., when they bestowed magnificent gifts on the city
and restored the democracy (which had been abolished fifteen years before
by another Macedonian commander). Like most ruler cults, this one expressed
both spontaneous gratitude and a desire to flatter the rulers in the
hope of obtaining additional favors. As a rule the Antigonid kings had no
divine cult in their honor in Macedonia, but many cities in the Ptolemaic
and Seleucid kingdoms instituted ruler cults for their kings and queens.
(The Ptolemaic king and queen were also regarded as gods, in keeping with
traditions of ancient Egyptian religion.) An inscription put up by Egyptian
priests in 238 B.C. concretely described the qualities appropriate for a divine
king and queen: "King Ptolemy I11 and Queen Berenice, his sister and wife,
the Benefactor Gods . . . have provided good government . . . and [after a

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam pendekatan lain yang menawarkan perlindungan umat dari trik kejam
Keberuntungan atau Keberuntungan, para dewa dari kultus Helenistik populer berjanji keselamatan
dari berbagai jenis. Salah satu bentuk adalah bahwa diharapkan dari penguasa yang kuat, yang
menikmati status yang ilahi dalam apa yang sekarang dikenal sebagai kultus penguasa. Kultus ini
didirikan pada pengakuan benefactions besar. Orang Atena, untuk
misalnya, didewakan yang hidup Makedonia Antigonus dan putranya Demetrius
sebagai dewa penyelamat di 307 Bc, ketika mereka diberikan hadiah megah di kota
dan memulihkan demokrasi (yang telah dihapuskan lima belas tahun sebelum
komandan Macedonia lain). Seperti kebanyakan kultus penguasa, yang satu ini menyatakan
kedua syukur spontan dan keinginan untuk menyanjung para penguasa di
harapan memperoleh keuntungan tambahan. Sebagai aturan raja-raja Antigonid tidak
kultus ilahi untuk menghormati mereka di Makedonia, tetapi banyak kota di Ptolemaic
dan kerajaan Seleucid dilembagakan kultus penguasa untuk raja dan ratu mereka.
(Raja Ptolemeus dan ratu juga dianggap sebagai dewa, sesuai dengan
tradisi . agama Mesir kuno) sebuah prasasti disiapkan oleh Mesir
imam di 238 SM konkret dijelaskan kualitas yang sesuai untuk ilahi
raja dan ratu: "Raja Ptolemy I11 dan Ratu Berenice, adiknya dan istri,
... Dermawan Dewa telah tersedia baik pemerintah... dan [setelah