His putative explanation for the ge

His putative explanation for the gender difference is based on the relative isolation of women of La=1ia's class. Because they do not commingle with "a multitude of people," he says, their accents remain pure. As we have seen in the discussion of mobility (especially §2.5.5 above) the most isolated speakers tend to be the most consistent dialect speakers. If it were true that women of Laaia's class were isolated to the same degree as, say, fourth-generation villagers in the heart of an agri¬cultural district - that is to say, the archetypal informants in a dialect geography survey - they would undoubtedly, as Cicero contends, be highly consistent speakers of their class accent.
Whether or not Cicero has correctly appraised the social situation of Crassus's mother-in-law is a moot point. I find it hard to resist questioning, if only in passing, his assumption that the best educated, most liberated women of the day in the cosmopolitan cultural capital of the Western world led such overprotected lives. Cicero did not really know Lxlia or the social circles in which she moved. She was very old% by the time he became prominent, and was dead by the time he extolled her accent in De Oratore. In her prime, she was known far and wide as a gifted conversationalist, and was "surnamed the wise" (Smith 1850). Surely she did not gain such a reputation in the rarefied setting Cicero imagined for her.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penjelasannya diduga perbedaan jenis kelamin didasarkan pada isolasi relatifnya perempuan dari La = 1ia di kelas. Karena mereka tidak bercampur dengan "banyak orang," katanya, aksen mereka tetap murni. Seperti yang kita lihat dalam diskusi mobilitas (terutama §2.5.5 di atas) para pembicara yang paling terisolasi cenderung paling konsisten dialek speaker. Jika itu benar bahwa perempuan Laaia's kelas itu terisolasi derajat yang sama sebagai, mengatakan, generasi keempat desa di distrik agri¬cultural - artinya, informan pola dasar dalam sebuah dialek geografi survei - mereka akan tidak diragukan lagi, seperti yang berpendapat Cicero, menjadi sangat konsisten pembicara aksen kelas mereka.Apakah atau tidak Cicero benar dinilai situasi sosial Crassus's ibu mertua adalah titik diperdebatkan. Saya merasa sulit untuk menolak mempertanyakan, jika hanya dalam melewati, dengan asumsi bahwa perempuan berpendidikan terbaik, paling dibebaskan hari di ibukota budaya kosmopolitan dari dunia Barat yang dipimpin seperti overprotected hidup. Cicero tidak benar-benar tahu Lxlia atau lingkaran sosial di mana ia pindah. Dia adalah sangat tua % pada saat ia menjadi menonjol, dan mati oleh waktu dia memuji dia aksen di De Oratore. Di Perdana nya, dia jauh dan luas dikenal sebagai seorang pembicara yang berbakat, dan "bermarga bijak" (Smith 1850). Tapi dia tidak mendapatkan reputasi yang dalam pengaturan dijernihkan membangun Cicero membayangkan untuknya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penjelasan diduga nya untuk perbedaan jenis kelamin didasarkan pada isolasi relatif dari wanita kelas La = 1ia ini. Karena mereka tidak bercampur dengan "banyak orang," katanya, aksen mereka tetap murni. Sebagaimana telah kita lihat dalam pembahasan mobilitas (terutama §2.5.5 atas) pembicara yang paling terisolasi cenderung menjadi penutur dialek yang paling konsisten. Jika benar bahwa perempuan kelas Laaia yang diisolasi ke tingkat yang sama seperti, katakanlah, desa-generasi keempat di jantung distrik agri¬cultural - yang mengatakan, informan pola dasar dalam survei geografi dialek - mereka akan diragukan lagi , sebagai Cicero berpendapat, menjadi pembicara yang sangat konsisten aksen kelas mereka.
Apakah atau tidak Cicero telah benar dinilai situasi sosial Crassus ibu mertua adalah titik diperdebatkan. Saya merasa sulit untuk menolak pertanyaan, jika hanya sepintas, asumsinya bahwa pendidikan terbaik, wanita paling dibebaskan dari hari di ibukota budaya kosmopolitan dunia Barat yang dipimpin kehidupan overprotected tersebut. Cicero tidak benar-benar tahu Lxlia atau lingkaran sosial di mana ia pindah. Dia% sangat tua pada saat ia menjadi menonjol, dan sudah mati pada saat ia memuji aksen nya di De Oratore. Dalam perdana, dia dikenal jauh dan luas sebagai pembicara berbakat, dan "bermarga orang bijak" (Smith 1850). Tentunya dia tidak mendapatkan reputasi seperti dalam pengaturan dijernihkan Cicero membayangkan untuknya.