In the 1970s, (two children are eno

In the 1970s, (two children are enough) became more than a fertility campaign-it was a rallying cry for the country. There can be little doubt of its effectiveness. As Hasmi points out, contraceptive use has junmped from below 5% in the early 1970s to 62% in 2012. "The fall in fertility from 5.6 to 2.6 during the same time, has succesfully averted around 100 million births", he says. Based on population projections, had the planning programme not gone ahead, today's population would be nearer 330 million people.
When other low-income countries look to improve their family planning schemes, the indonesian model often tops the list. And so, to lower fertility rates, indonesia need look no further than within its borders. Today, after a two-decade hiatus, dua anak cukup commercials have returned to the air.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada 1970-an, (dua anak cukup) menjadi lebih dari kesuburan kampanye itu adalah seruan bagi negara. Ada sedikit keraguan efektivitas. Sebagai Hasmi menunjukkan, penggunaan kontrasepsi telah junmped dari bawah 5% pada awal tahun 1970 menjadi 62% pada 2012. "Penurunan kesuburan 5,6-2,6 selama waktu yang sama, telah berhasil mengalihkan sekitar 100 juta kelahiran", katanya. Berdasarkan proyeksi penduduk, memiliki program perencanaan tidak pergi ke depan, populasi saat ini akan lebih dekat 330 juta orang.
Ketika negara-negara berpenghasilan rendah lainnya terlihat untuk meningkatkan skema perencanaan keluarga mereka, model Indonesia sering puncak daftar. Maka, untuk menurunkan tingkat kesuburan, Indonesia perlu tidak terlihat lagi dari dalam perbatasannya. Hari ini, setelah absen dua dekade, iklan doa Anak Cukup telah kembali ke udara.