Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Mereka yang dibujuk untuk pemilih baik oleh usia kelayakan atau oleh pemilihan Presiden yang bersamaan, menunjukkan peningkatan polarisasi dalam pandangan mereka terhadap calon dua tahun pasca pemilu. Dengan demikian kami menyediakan bukti-bukti Lapangan langsung akan pentingnya tanggung disonansi kognitif. Temuan ini memiliki implikasi untuk memahami dinamika jumlah.Pertimbangkan situasi dimana suara pemilih berdasarkan dua faktor: preferensi pribadi kebijakan dan kualitas calon secara keseluruhan. Dalam dunia yang sederhana, pemilih berpotensi menghadapi ketegangan antara voting untuk kandidat yang paling efektif dan satu posisi yang sesuai mereka sendiri. Disonansi kognitif menambah kerut ketegangan ini. Misalkan seseorang persepsi mengenai kualitas calon ini diwarnai oleh perilaku pemungutan suara masa lalu. Warga negara yang memilih kandidat sekarang merasakan kandidat untuk menjadi kualitas yang lebih tinggi. Perubahan kecil ini untuk model suara sederhana ini menyediakan tiga wawasan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..