Cold Night CuddlingYou sat on the c

Cold Night Cuddling

You sat on the couch slightly shivering.

You were wearing layers and layers of clothes but no matter how many you wore, you were still extremely cold.
You brought your knees to your chest and rubbed your arms, in an attempt produce heat through friction to warm you up; but your efforts were futile.

You cursed and shivered more as you tried your best to focus on the film playing in front of you.
While you were busy focusing trying to warm yourself up, you heard the door to your apartment open, and foot-steps approaching you.

"[Name], I'm home," A deep voice said.

"W-Welcome h-hom- dang it! It's so cold!" You snapped, rubbing your arms more furiously.

Kou raised an eyebrow at your slightly chubby, and struggling form. You chubby form only proved to be fact of how many layers of clothes you wearing.

It wasn't too long before the black-haired male got tired, and finally released the laughter he had been holding in.
You looked up when you heard soft laughter ringing in your ears. God, did you love it when he laughed. His laugh was the best thing you had ever heard.

Because of this, a blush appeared on your face.

"S-Shut up! I-It's not f-funny!" You stuttered in embarrassment.

"Uh-huh sure. Ah, that was good," Kou said grinning, and walking out of the room.

You scoffed at the place where he stood few seconds ago. Then, another shiver went down your spine, which caused you to curse, and you begun to rub your arms at a rapid pace again.

Moments later, you felt the cold leave you as a blanket was draped around your shoulders.

Then, you felt arms wrap around your waist.

"W-Wha-" You stuttered as a another blush appeared on your cheeks.

"Shush! The movie is playing," Kou whispered in your ear, his breath fanning it.

"Wh- Kou! What do you think your doing!? Get off!" You shrieked, your blush deepening.

"Nah, I think I'm comfortable here," Kou replied, nuzzling his face in your hair.

By this moment, your face was completely tomato red. You were about to snap at him, when you noticed you weren't cold anymore. Not wanting to suffer the coldness from before, you scoffed and made your self comfortable in Kou's arms, enjoying the cuddle.

Kou grinned at your actions. You noticed this and blushed before angrily snapping, "It's not like I want to hug you or anything i-idiot! I just don't want to be cold again.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Malam dingin memelukAnda duduk di sofa sedikit menggigil. Anda memakai lapisan dan lapisan pakaian tetapi tidak peduli seberapa banyak Anda memakai, Anda masih sangat dingin. Anda membawa lutut Anda ke dada Anda dan menggosok lengan Anda, dalam upaya menghasilkan panas melalui gesekan untuk pemanasan Anda; tetapi usaha Anda sia-sia. Anda mengutuk dan menggigil lebih sebagai Anda mencoba yang terbaik untuk fokus pada film bermain di depan Anda. Sementara Anda sibuk berfokus mencoba untuk menghangatkan diri sendiri, Anda mendengar pintu apartemen terbuka, dan kaki-langkah mendekati Anda. "[Nama], aku pulang," kata suara yang mendalam. "W-Welcome h-hom-dang itu! Hal ini begitu dingin!" Anda tersentak, menggosok lengan Anda lebih marah.Kou mengangkat alis di formulir sedikit gemuk, dan berjuang. Anda gemuk bentuk hanya terbukti menjadi kenyataan dari berapa banyak lapisan pakaian Anda memakai.Tidak terlalu lama sebelum laki-laki berambut hitam bosan, dan akhirnya merilis tawa ia telah memegang di.Anda melihat ketika Anda mendengar tawa lembut dering di telinga Anda. Allah, Apakah Anda menyukainya ketika dia tertawa. Tertawa adalah hal terbaik yang pernah Anda dengar.Karena ini, blush muncul di wajah Anda."S-Shut up! -It's tidak f-lucu!" Anda tergagap malu. "Uh-huh yakin. Ah, itu bagus,"Kou mengatakan menyeringai, dan berjalan keluar dari kamar. Anda mengejek tempat ia berdiri terakhir. Kemudian, getaran lain turun tulang belakang, yang menyebabkan Anda untuk mengutuki, dan Anda mulai untuk menggosok lengan Anda di pesat lagi. Beberapa saat kemudian, Anda merasa dingin meninggalkan Anda seperti selimut itu dibungkus di sekitar bahu Anda. Kemudian, Anda merasa lengan membungkus di sekitar pinggang Anda. "W - Wha-" Anda tergagap sebagai lain memerah muncul pada pipi Anda. "Shush! Film diputar,"Kou berbisik di telinga Anda, napas mengipasi itu. "Wh - Kou! Apa yang Anda pikir Anda lakukan!? Turun!" Anda menjerit, blush Anda memperdalam. "tidak, saya pikir saya nyaman di sini," menjawab Kou, nuzzling wajahnya di rambut Anda. Saat ini, wajah Anda adalah benar-benar tomat merah. Kau tentang untuk mengambil dia, ketika Anda menyadari bahwa Anda tidak dingin lagi. Anda tidak ingin menderita dingin dari sebelumnya, mendengus dan membuat diri Anda nyaman di lengan Kou's, menikmati berpelukan. Kou tersenyum tindakan Anda. Anda melihat ini dan tersipu sebelum marah gertakan, "tidak seperti saya ingin memeluk Anda atau apa i-idiot! Aku hanya tidak ingin menjadi dingin lagi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dingin Malam Cuddling Anda duduk di sofa yang sedikit gemetar. Anda memakai lapisan dan lapisan pakaian tetapi tidak peduli berapa banyak Anda kenakan, Anda masih sangat dingin. Anda membawa lutut Anda ke dada Anda dan menggosok lengan Anda, dalam upaya menghasilkan panas melalui gesekan hangat Anda; tetapi usaha Anda sia-sia. Anda terkutuk dan menggigil lebih sebagai Anda mencoba yang terbaik untuk fokus pada bermain film yang di depan Anda. Ketika Anda sibuk berfokus berusaha menghangatkan diri, Anda mendengar pintu apartemen terbuka, dan sepak langkah mendekati Anda. "[Nama], aku pulang," kata A suara berat. "W-Selamat h-hom- dang itu! Ini sangat dingin!" Anda bentak, menggosok lengan Anda lebih marah. Kou mengangkat alis di Anda sedikit gemuk, dan berjuang bentuk. Anda bentuk gemuk hanya terbukti menjadi kenyataan berapa banyak lapisan pakaian Anda kenakan. Itu tidak terlalu lama sebelum laki-laki berambut hitam bosan, dan akhirnya merilis tawa ia telah memegang di. Anda tampak ketika Anda mendengar lembut tawa dering di telinga Anda. Tuhan, apakah Anda menyukainya ketika ia tertawa. Tawanya adalah hal terbaik yang pernah mendengar. Karena itu, blush muncul di wajah Anda. "S-Diam! I-Ini bukan f-lucu!" Anda tergagap malu. "He-eh yakin. Ah, itu bagus," kata Kou menyeringai, dan berjalan keluar dari ruangan. Anda mengejek tempat ia berdiri beberapa detik yang lalu. Kemudian, menggigil lain pergi ke bawah tulang belakang Anda, yang menyebabkan Anda untuk mengutuk, dan Anda mulai menggosok lengan Anda dengan pesat lagi. Beberapa saat kemudian, Anda merasa dingin meninggalkan Anda sebagai selimut yang tersampir di bahu Anda. Kemudian, Anda merasa lengan membungkus pinggang Anda. "W-Wha-" Anda tergagap sebagai blush lain muncul di pipi Anda. "Sstt! Film ini diputar," bisik Kou di telinga Anda, napasnya mengipasi itu. "Ap- Kou! Apa Anda berpikir Anda lakukan !? Turun! " Anda menjerit, blush on Anda memperdalam. "Nah, aku pikir aku nyaman di sini," jawab Kou, mengendus wajahnya di rambut Anda. Dengan momen ini, wajah Anda merah benar-benar tomat. Anda hendak membentaknya, ketika Anda melihat Anda tidak dingin lagi. Tidak ingin menderita dingin dari sebelumnya, Anda mengejek dan membuat diri Anda nyaman dalam pelukan Kou ini, menikmati berpelukan itu. Kou tersenyum tindakan Anda. Anda melihat ini dan tersipu sebelum marah gertakan, "Ini tidak seperti aku ingin memeluk Anda atau apa i-bodoh! Aku hanya tidak ingin menjadi dingin lagi.