Large scale cattle production was n

Large scale cattle production was not typical in the studied areas. Farmers kept a small number of
cattle as they did not have enough capital to invest more in cattle production. About 60% of
farmers in both districts raised their own cattle, but 40% also raised cattle for other rich farmers by sharing the returns. Cattle production contributed about the same proportion to household income (about 20%) in both studied sites, even though the income from crop production was different.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Skala besar produksi ternak itu tidak khas di daerah yang diteliti. Petani memelihara sejumlah kecilsapi karena mereka tidak memiliki cukup modal untuk berinvestasi lebih banyak dalam produksi ternak. Sekitar 60% daripetani di kedua Kabupaten mengangkat ternak mereka sendiri, tetapi 40% juga mengangkat ternak untuk petani lain kaya dengan berbagi kembali. Produksi ternak menyumbang tentang proporsi yang sama untuk pendapatan rumah tangga (sekitar 20%) di kedua lokasi belajar, meskipun pendapatan dari produksi tanaman berbeda.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Produksi ternak skala besar tidak khas di wilayah yang diteliti. Petani terus sejumlah kecil
ternak karena mereka tidak memiliki cukup modal untuk berinvestasi lebih banyak dalam produksi ternak. Sekitar 60% dari
petani di kedua kabupaten mengangkat ternak mereka sendiri, tetapi 40% juga mengangkat ternak bagi petani kaya lainnya dengan berbagi keuntungan. Produksi ternak memberikan kontribusi sekitar proporsi yang sama untuk pendapatan rumah tangga (sekitar 20%) di kedua lokasi belajar, meskipun pendapatan dari produksi tanaman berbeda.