These verying approaches to environ

These verying approaches to environmental classification reflect fundamentally different conceptualization of environment-behavior system. Transactionalists (e.g. itelson et al, 1974) would likely argue that one cannot meaningfully speak of, or classify, the environment independent of human ecprience of it. Other theoreticlane ( M.s. Lewton, 1980) acknowledge the conceptual appeal of the transactionalist perspective, but maintain that the demands of operationalization, analysis, and application neceasitate that distinctions between person and environment be maintained. A third position would hold that a true environmental psychology must energe from analysis of objective properties of the physical environment (e.g. Arches, 1977) wohlwill (1973) suggests that there are pragmatic as well se theoretical benef its in such an approach to the conceptualization and classification of environment-behavior systems

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pendekatan ini verying lingkungan klasifikasi mencerminkan fundamental berbeda konseptualisasi sistem lingkungan-perilaku. Transactionalists (misalnya itelson et al, 1974) mungkin berpendapat bahwa satu bermakna tidak dapat berbicara tentang, atau mengelompokkan, lingkungan independen dari manusia ecprience itu. Theoreticlane lain (M.s. Lewton, 1980) mengakui banding konseptual dari perspektif transactionalist, tapi berpendapat bahwa tuntutan ireguler, analisis, dan aplikasi neceasitate bahwa perbedaan antara orang dan lingkungan dapat dipertahankan. Posisi ketiga berpendapat bahwa psikologi lingkungan benar harus energe dari analisis sifat obyektif tentang lingkungan fisik (misalnya lengkungan, 1977) wohlwill (1973) menunjukkan bahwa ada pragmatis sebagai baik se benef teoritis yang dalam pendekatan seperti konseptualisasi dan klasifikasi sistem lingkungan-perilaku

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pendekatan verying klasifikasi lingkungan mencerminkan konsep fundamental berbeda dari sistem lingkungan-perilaku. Transactionalists (misalnya itelson et al, 1974) akan cenderung berpendapat bahwa seseorang tidak dapat bermakna berbicara, atau mengklasifikasikan, lingkungan independen ecprience manusia itu. Theoreticlane lainnya (Ms Lewton, 1980) mengakui daya tarik konseptual dari perspektif transactionalist, tetapi mempertahankan bahwa tuntutan operasionalisasi, analisis, dan aplikasi neceasitate bahwa perbedaan antara orang dan lingkungan dipertahankan. Posisi ketiga akan mengadakan bahwa psikologi lingkungan sejati harus energe dari analisis sifat obyektif lingkungan fisik (misalnya Arches, 1977) wohlwill (1973) menunjukkan bahwa ada pragmatis juga se benef teoritis dalam pendekatan seperti itu untuk konseptualisasi dan klasifikasi sistem lingkungan-perilaku