RISK ANALYSISEfficiency measures al

RISK ANALYSIS
Efficiency measures alone are not sufficient to assess the entire performance of a company. This is just an indicator of how companies manage to convert the inputs of the company into outputs. The efficiency measure does not consider if risk increases with increasing performance, i.e. the risk factors. This is a drawback of efficiency measuring system. Therefore, the system's most efficient companies measured by using the efficiency model may not be the companies taking the minimum risk. One cannot conclude that the most efficient companies of the textiles sector, measured through an efficiency model, have a minimum risk. For example, excessive loan increases prove that the companies assume excessive risk. The measure of efficiency does not consider the excessive incremental debt which represents the increasing performance of the company along with an assumption of excessive risk. Because of that, the company efficiency measures cannot be excellent indicators in evaluating performance. Efficiency measures only show how companies succeed in converting their inputs to outputs.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ANALISIS RISIKOLangkah-langkah efisiensi saja tidak cukup untuk menilai kinerja seluruh perusahaan. Ini adalah hanya indikator bagaimana perusahaan mengelola untuk mengkonversi input dari perusahaan ke output. Mengukur efisiensi tidak menganggap jika risiko meningkat dengan meningkatkan kinerja, yaitu faktor risiko. Ini adalah kelemahan efisiensi sistem pengukuran. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan paling efisien sistem diukur dengan menggunakan model efisiensi tidak mungkin perusahaan mengambil risiko minimal. Kita tidak dapat menyimpulkan bahwa perusahaan yang paling efisien dari sektor tekstil, diukur melalui model efisiensi, memiliki risiko minimal. Sebagai contoh, berlebihan pinjaman meningkat membuktikan bahwa perusahaan menganggap risiko berlebihan. Mengukur efisiensi tidak menganggap hutang inkremental yang berlebihan, yang mewakili peningkatan kinerja perusahaan dengan asumsi risiko berlebihan. Karena itu, langkah-langkah efisiensi perusahaan tidak boleh indikator yang sangat baik dalam mengevaluasi kinerja. Langkah-langkah efisiensi hanya menunjukkan bagaimana perusahaan berhasil dalam mengkonversi mereka input ke output.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ANALISIS RISIKO
langkah-langkah efisiensi saja tidak cukup untuk menilai seluruh kinerja perusahaan. Ini hanyalah sebuah indikator bagaimana perusahaan mampu untuk mengubah input dari perusahaan menjadi output. Ukuran efisiensi tidak mempertimbangkan jika risiko meningkat dengan meningkatnya kinerja, yaitu faktor risiko. Ini adalah kelemahan dari sistem efisiensi pengukuran. Oleh karena itu, perusahaan yang paling efisien sistem diukur dengan menggunakan model efisiensi tidak mungkin perusahaan mengambil risiko minimal. Satu tidak bisa menyimpulkan bahwa perusahaan yang paling efisien dari sektor tekstil, diukur melalui model efisiensi, memiliki risiko minimal. Misalnya, kenaikan pinjaman yang berlebihan membuktikan bahwa perusahaan menanggung risiko yang berlebihan. Ukuran efisiensi tidak mempertimbangkan utang tambahan yang berlebihan yang merupakan peningkatan kinerja perusahaan bersama dengan asumsi risiko yang berlebihan. Karena itu, langkah-langkah efisiensi perusahaan tidak bisa indikator yang sangat baik dalam mengevaluasi kinerja. Langkah-langkah efisiensi hanya menunjukkan bagaimana perusahaan berhasil mengkonversi input untuk output.