Previous research has distinguished

Previous research has distinguished between two types of working hard:
workaholism, a “bad” type of working hard, and work engagement, a “good”
type of working hard. However, the motivations underlying workaholism and
work engagement have not been examined extensively. Building on Deci and
Ryan’s Self-Determination Theory, the present study examined the motiva-tional correlates of workaholism, work engagement, and burnout (a possible
consequence of working hard), using data from Chinese health care profes-sionals (544 nurses and 216 physicians), and controlling for job demands and
resources. As expected, structural equation modeling revealed that high levels
of workaholism were associated with high levels of introjected regulation and
identified regulation; that high levels of work engagement were mainly asso-ciated with high levels of intrinsic regulation; and that high levels of burnout
were mainly associated with low levels of intrinsic regulation. Thus, different
types of motivational regulation are associated with different types of job-related well-being.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penelitian sebelumnya telah membedakan antara dua jenis bekerja keras:gila kerja, "buruk" jenis bekerja keras dan keterlibatan kerja, "baik"jenis bekerja keras. Namun, motivasi yang mendasari gila kerja danketerlibatan kerja tidak telah diteliti secara ekstensif. Bangunan di permohonan danRyan's penentuan nasib sendiri teori, penelitian ini meneliti berkorelasi motiva-mem gila kerja, kerja keterlibatan dan kelelahan (mungkinkonsekuensi dari bekerja keras), menggunakan data dari Cina Kesehatan para profes-tenaga (544 perawat dan dokter 216), dan pengendalian untuk tuntutan pekerjaan dansumber daya. Seperti yang diharapkan, model persamaan struktural mengungkapkan yang tinggi tingkatgila kerja yang terkait dengan tingkat tinggi introjected peraturan dandiidentifikasi peraturan; tinggi tingkat keterlibatan kerja yang terutama asso-ciated dengan tingkat tinggi intrinsik peraturan; dan bahwa tingkat tinggi kelelahanyang terutama berhubungan dengan rendahnya kadar intrinsik peraturan. Dengan demikian, berbedajenis motivasi peraturan terkait dengan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kesejahteraan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penelitian sebelumnya telah membedakan antara dua jenis bekerja keras:
gila kerja, jenis "buruk" bekerja keras, dan keterlibatan kerja, "baik"
jenis bekerja keras. Namun, motivasi yang mendasari gila kerja dan
keterlibatan kerja belum diperiksa secara ekstensif. Membangun Deci dan
Ryan Penentuan Nasib Sendiri Teori, penelitian ini meneliti korelasi Motiva-nasional dari gila kerja, keterlibatan kerja, dan kelelahan (kemungkinan
konsekuensi dari bekerja keras), dengan menggunakan data dari perawatan kesehatan Cina profesionalisasi-sionals (544 perawat dan 216 dokter), dan mengendalikan tuntutan pekerjaan dan
sumber daya. Seperti yang diharapkan, pemodelan persamaan struktural menunjukkan bahwa tingkat tinggi
dari gila kerja dikaitkan dengan tingkat tinggi peraturan introjected dan
regulasi diidentifikasi; bahwa tingkat tinggi keterlibatan kerja terutama asso-diasosiasikan dengan tingkat regulasi intrinsik; dan bahwa tingginya tingkat kelelahan
terutama terkait dengan rendahnya tingkat regulasi intrinsik. Dengan demikian, berbagai
jenis peraturan motivasi berhubungan dengan berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kesejahteraan.