AbstractAs computer games grow in p

Abstract
As computer games grow in popularity, the negative effects of usage should be studied.
Computer games (games played on a computer, tablet, or any web-enabled device) have salient
qualities, especially MMORPGs, that cause addictive symptoms. I investigated computer game
addiction and usage in Trinity College students. A sample of 114 students (M =20.4 years of age,
61% female) was divided into a non-addicted, social player, and computer-addicted group based
on Young's Diagnostic Questionnaire. My results showed that there is no significant correlation
between day quality and computer game usage, and no significant correlation between emotional
dependence and group. Not enough computer-game addicted subjects participated (n=4), so it
was unable to be concluded that computer game addicts have lower GPA, or prefer a certain type
of game. However, the large number of social players (n=57) shows that more research needs to
be conducted to analyze the prevalence of addictive symptoms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

AbstrakSebagai permainan komputer tumbuh dalam popularitas, dampak negatif dari penggunaan harus dipelajari.Permainan komputer (permainan yang dimainkan di komputer, tablet atau perangkat berbasis web) memiliki penutupkualitas, terutama MMORPG, yang menyebabkan gejala kecanduan. Aku menyelidiki permainan komputerkecanduan dan penggunaan di Trinity College siswa. Contoh dari 114 siswa (M = 20.4 tahun,Laki-laki 61%) dibagi menjadi seorang pemain bebas-kecanduan, sosial, dan kelompok kecanduan komputer yang berbasisdi Young diagnostik kuesioner. Hasil saya menunjukkan bahwa ada tidak ada korelasi signifikanantara penggunaan permainan hari berkualitas dan komputer, dan tidak ada korelasi signifikan antara emosionalketergantungan dan kelompok. Tidak cukup subyek kecanduan permainan komputer berpartisipasi (n = 4), jadi itutidak dapat disimpulkan bahwa pecandu permainan komputer memiliki IPK yang lebih rendah, atau memilih jenis tertentupermainan. Namun, sejumlah besar pemain sosial (n = 57) menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut perludilakukan untuk menganalisis prevalensi gejala kecanduan.