n line with Levac's approach [30],

n line with Levac's approach [30], we adopted a preliminary step for data charting. Two researchers independently reviewed a random sample of 10 articles, then drafted and tested the data abstraction form to make sure their approach to data extraction is consistent with the research question. The final form included two general headings: study characteristics (e.g., year of publication) and research topic area. The coding process included three main phases: open coding, creating categories and abstraction [31]. Open coding involved three researchers independently reading and writing notes and headings to describe the main research area for each article. The heading and notes were then recorded to generate a list of initial codes. The list was then refined through a cyclical process by combining similar codes into subcategories. During the abstraction phase, based on semantic and conceptual similarity, subcategories were condensed into four major themes. Debriefing meetings were conducted to confirm interpretations, coding decisions and the development of categories. Coding was conducted using qualitative data analysis software NVivo [32].

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

n baris dengan Levac's pendekatan [30], kami mengadopsi langkah awal untuk memetakan data. Dua peneliti mandiri meninjau sampel acak dari 10 artikel, maka disusun dan diuji formulir data abstraksi untuk memastikan pendekatan mereka untuk ekstraksi data konsisten dengan pertanyaan penelitian. Dalam bentuk akhir termasuk dua judul umum: penelitian karakteristik (misalnya, tahun publikasi) dan area topik. Proses pengkodean termasuk tiga tahap utama: membuka coding, menciptakan kategori dan abstraksi [31]. Buka pengkodean terlibat tiga peneliti mandiri membaca dan menulis catatan dan judul untuk menyebut wilayah penelitian utama untuk setiap artikel. Pos dan catatan kemudian tercatat untuk menghasilkan daftar kode awal. Daftar itu disempurnakan melalui proses siklus dengan menggabungkan kode serupa ke subkategori. Selama fase abstraksi, berdasarkan kesamaan semantik dan konseptual, subkategori yang kental ke dalam empat tema-tema utama. Tanya jawab pertemuan dilakukan untuk mengkonfirmasi interpretasi, coding keputusan dan pengembangan kategori. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak analisis data kualitatif NVivo [32].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

n sejalan dengan pendekatan Levac ini [30], kami mengadopsi langkah awal untuk charting data. Dua peneliti independen ditinjau sampel acak dari 10 artikel, maka dirancang dan diuji bentuk abstraksi data untuk memastikan pendekatan mereka untuk ekstraksi data konsisten dengan pertanyaan penelitian. Bentuk akhir termasuk dua judul umum: karakteristik studi (misalnya, tahun publikasi) dan daerah topik penelitian. Proses coding termasuk tiga fase utama: coding terbuka, menciptakan kategori dan abstraksi [31]. Terbuka coding melibatkan tiga peneliti independen membaca dan menulis catatan dan judul untuk menggambarkan daerah penelitian utama untuk setiap artikel. Judul dan catatan yang kemudian direkam untuk menghasilkan daftar kode awal. Daftar itu kemudian disempurnakan melalui proses siklus dengan menggabungkan kode serupa ke subkategori. Selama fase abstraksi, berdasarkan kesamaan semantik dan konseptual, subkategori yang kental ke dalam empat tema utama. pertemuan pembekalan dilakukan untuk mengkonfirmasi interpretasi, coding keputusan dan pengembangan kategori. Coding dilakukan dengan menggunakan kualitatif perangkat lunak analisis data NVivo [32].