Agriculture must become the engine

Agriculture must become the engine for growth that Africa needs to eradicate hunger and boost sustainable food production, FAO director-general José Graziano da Silva said.

He said the challenge for Africa is to make this economic growth more inclusive by targeting agricultural and rural development, women and young people.

"Some 75 per cent of Africans are 25 years old and under and the population is expected to remain largely rural for the next 35 years, with women heading up many households. Agriculture is the only sector of the economy capable of absorbing this workforce. There is no inclusive and sustainable way forward for Africa without women, youth and agriculture," the director-general said.

Governments will have the opportunity to renew their support for agricultural development during the 2014 African Year of Agriculture and Food Security, which was launched during the African Union Summit recently.

"The launch of the African Year of Agriculture and Food Security is an important step towards a hunger-free and sustainable Africa that the late South African leader Nelson Mandela and many others have dreamed of and fought for," Graziano da Silva said.

He noted that the African Year will build on the efforts of the Comprehensive Africa Agriculture Development Programme launched in 2003.

The African Year of Agriculture and Food Security is being observed in parallel with the United Nations' International Year of Family Farming also celebrated in 2014.

"For many years and in many parts of the world, small-scale farmers, pastoralist families and fisher folk were viewed as part of the problem of hunger. That could not be further from the truth. Family farmers are already the main food producers in most countries, and they can do even more with the right kind of support," da Silva said.

Improving access to financial services, training, mechanisation and technology can transform subsistence farmers into efficient producers.

"Through methods that increase production while preserving natural resources, family farming also provides a sustainable alternative to input-intensive technologies that have resulted in damage to soil quality, land, water and biodiversity," he added.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pertanian harus menjadi mesin pertumbuhan yang Afrika kebutuhan untuk membasmi kelaparan dan meningkatkan produksi pangan berkelanjutan, kata FAO Direktur Jenderal José Graziano da Silva.Katanya adalah tantangan bagi Afrika untuk membuat ini pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dengan menargetkan pengembangan pertanian dan pedesaan, perempuan dan orang-orang muda."Beberapa 75 persen Afrika berusia 25 tahun dan di bawah dan populasi diharapkan untuk tetap sebagian besar pedesaan selama 35 tahun, dengan perempuan yang menuju ke banyak rumah tangga. Pertanian merupakan sektor yang hanya ekonomi mampu menyerap tenaga kerja ini. Tidak ada inklusif dan berkelanjutan cara maju untuk Afrika tanpa perempuan, pemuda dan pertanian,"kata Direktur Jenderal.Pemerintah akan memiliki kesempatan untuk memperbaharui mereka mendukung pembangunan pertanian selama tahun 2014 Afrika Pertanian dan ketahanan pangan, yang diluncurkan selama KTT Uni Afrika baru-baru ini."Peluncuran tahun Afrika Pertanian dan ketahanan pangan merupakan langkah penting menuju Afrika yang bebas kelaparan dan berkelanjutan yang almarhum pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela dan banyak orang lain telah bermimpi dan berjuang untuk," kata Graziano da Silva.Dia mencatat bahwa tahun Afrika akan membangun pada upaya komprehensif Afrika Pertanian pengembangan program diluncurkan pada tahun 2003.Tahun Afrika Pertanian dan ketahanan pangan yang sedang diamati secara paralel dengan PBB internasional tahun keluarga pertanian juga dirayakan pada tahun 2014."Untuk banyak tahun dan di banyak bagian dunia, para petani skala kecil, pastoralist keluarga dan rakyat fisher dipandang sebagai bagian dari masalah kelaparan. Itu tidak mungkin jauh dari kebenaran. Keluarga petani sudah produsen makanan utama di banyak negara, dan mereka dapat melakukan bahkan lebih dengan dukungan, yang tepat"da Silva kata.Meningkatkan akses terhadap jasa keuangan, pelatihan, mechanisation dan teknologi yang dapat mengubah petani subsisten menjadi produsen yang efisien."Melalui metode yang meningkatkan produksi sambil melestarikan sumber daya alam, keluarga pertanian juga menyediakan alternatif yang berkelanjutan untuk masukan-intensif teknologi yang telah mengakibatkan kerusakan untuk kualitas tanah, tanah, perairan dan keanekaragaman hayati," tambahnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pertanian harus menjadi mesin pertumbuhan yang Afrika perlu memberantas kelaparan dan meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan, kata FAO Direktur Jenderal José Graziano da Silva. Dia mengatakan tantangan bagi Afrika adalah untuk membuat pertumbuhan ekonomi lebih inklusif dengan menargetkan pembangunan pertanian dan pedesaan, perempuan dan kaum muda. "Sekitar 75 persen dari Afrika yang berusia 25 tahun dan di bawah dan penduduk diperkirakan akan tetap sebagian besar pedesaan selama 35 tahun ke depan, dengan wanita menuju banyak rumah tangga. Pertanian adalah satu-satunya sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja ini. Tidak ada cara yang inklusif dan berkelanjutan ke depan untuk Afrika tanpa perempuan, pemuda dan pertanian, "kata direktur jenderal. Pemerintah akan memiliki kesempatan untuk memperbaharui dukungan mereka terhadap pembangunan pertanian selama 2014 Afrika Tahun Pertanian dan Ketahanan Pangan , yang diluncurkan pada KTT Uni Afrika baru-baru ini. "Peluncuran Tahun Afrika Pertanian dan Ketahanan Pangan merupakan langkah penting menuju kelaparan bebas dan berkelanjutan Afrika bahwa mendiang pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela dan banyak orang lain telah bermimpi dan diperjuangkan, "kata Graziano da Silva. Dia mencatat bahwa Tahun Afrika akan membangun upaya Afrika Program Pembangunan Pertanian Komprehensif yang diluncurkan pada tahun 2003. The African Tahun Pertanian dan Ketahanan Pangan sedang diamati secara paralel dengan PBB 'Internasional Tahun Pertanian Keluarga juga dirayakan pada tahun 2014. "Selama bertahun-tahun dan di banyak bagian dunia, petani skala kecil, keluarga penggembala dan nelayan dipandang sebagai bagian dari masalah kelaparan. Itu tidak bisa lebih jauh dari kebenaran. Keluarga petani sudah produsen makanan utama di sebagian besar negara, dan mereka bisa berbuat lebih banyak lagi dengan dukungan yang tepat, "kata da Silva. Meningkatkan akses ke layanan keuangan, pelatihan, mekanisasi dan teknologi dapat mengubah petani subsisten menjadi produsen yang efisien. " Melalui metode yang meningkatkan produksi sambil menjaga sumber daya alam, pertanian keluarga juga memberikan alternatif yang berkelanjutan untuk teknologi input-intensif yang telah mengakibatkan kerusakan kualitas tanah, tanah, air dan keanekaragaman hayati, "tambahnya.