sphere.10 publik agama Selanjutnya, Hirschkind menyatakan bahwa
Islam adalah di mana-mana di ruang publik Mesir melalui sound.11
deskripsi tebal Nya dari percakapan taksi reaksi terhadap
kaset khotbah yang sopir taksi bermain, menggambarkan bagaimana agama
otoritas tersebut kembali diperebutkan di ruang publik Muslim. Selain ini,
upaya untuk mendefinisikan kembali ruang publik yang telah dilakukan. Eickelman dan
Salvatore menekankan pada ranah publik sebagai "sebuah situs di mana kontes mengambil
tempat di atas definisi 'kepentingan umum', dan juga dari
kebajikan, kewajiban dan hak-hak yang anggota masyarakat membutuhkan untuk
kebaikan bersama untuk direalisasikan" .12 Selain itu, Hirschkind memahami
ranah publik sebagai 'domain untuk kedua tunduk kepada otoritas dan
pelaksanaan reasoning'.13 individu
otoritas Keagamaan di masyarakat modern
Apa otoritas keagamaan? Yang dapat berbicara untuk agama dalam
cara yang berwibawa? Otoritas keagamaan adalah konsep membingungkan. The
kata otoritas dalam kamus bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai: (1).
Kekuatan untuk memberikan perintah dan membuat orang lain taat, (2) orang atau kelompok
yang memiliki kekuatan untuk memberikan perintah atau mengambil tindakan, dan (3) orang dengan
pengetahuan khusus. 14 definisi ini membawa kita pada asumsi bahwa
otoritas terkait dengan kekuasaan. Namun, Mark Weber mendefinisikan otoritas
sebagai berbeda dari kekuasaan. Baginya, tidak seperti kekuasaan, otoritas,
berfungsi tanpa adanya paksaan, yang lebih erat terkait dengan
charisma.15 Mengikuti definisi Weber, Gaborieau mendefinisikan agama
otoritas sebagai hak untuk memaksakan aturan yang dianggap di
harmoni dengan kehendak Allah. 16 Meskipun demikian mengikuti sama
definisi Weberian, Krämer dan Schemidtke berpendapat bahwa di masa sekarang
10 Eickelman dan John W. Anderson (eds), New Media di Dunia Muslim, pp 1-18..
11 Charles Hirschkind, "Kaset Etika: Kesalehan Publik dan populer Media di Mesir, "di
Meyer dan Moor (eds), Agama, Media, dan Ruang Publik, pp. 29-51.
12 Eickelman dan Salvatore," The Public Sphere, "p. 94.
13 Hirschkind, "Etika Kaset," p. 47.
14 AS. Hornby, Oxford Lanjutan Peserta didik Kamus sekarang bahasa Inggris, Edisi 4
(Oxford: Oxford University Press, 1989), hlm. 67.
15 Lihat Martin Albrow, Konstruksi Max Weber Teori Sosial (New York: St. Martin
press, 1990), hlm 165-173..
16 Marc Gaborieau, The Redefinisi Otoritas Keagamaan antara Selatan Muslim Asia dari
1919 ke tahun 1956 (Konferensi kertas, Bogor, Juli 2005), p. 1.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
