Hal ini masuk akal untuk mengasumsikan bahwa orang-orang yang kreatif, tetapi tingkat kreativitas berbeda. Ide
tingkat berpikir kreatif siswa telah diungkapkan oleh para ahli, seperti Gotoh (2004), dan Krulik
dan Rudnick (1999). Perspektif pemikiran kreatif matematika mengacu pada kombinasi
pemikiran logis dan divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi memiliki tujuan yang sadar. The divergen
berpikir difokuskan pada fleksibilitas, kefasihan, dan hal-hal baru dalam pemecahan masalah matematika dan masalah
berpose (Silver, 1997). Siswa memiliki berbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Mereka memiliki berbagai
potensi dalam pola pikir, imajinasi, fantasi dan kinerja. Oleh karena itu, siswa memiliki berbagai
tingkat berpikir kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan
karakteristik tingkat berpikir kreatif siswa dalam matematika. Wawancara berbasis tugas yang
dilakukan untuk mengumpulkan data dari siswa kelas 8 sekolah menengah pertama. Metode Snowball yang
digunakan untuk menentukan subjek penelitian. Akhirnya, ada sembilan siswa dari sekolah menengah pertama dari
"SMP Negeri 6 Sidoarjo" dan satu siswa dari "SMP Al Hikmah" Surabaya. Hasil penelitian ini
menunjukkan lima tingkat berpikir kreatif yang tingkat 0 sampai tingkat 4 yang memiliki berbeda
karakteristik. Perbedaan ini didasarkan pada kelancaran, fleksibilitas, dan kebaruan dalam masalah matematika
pemecahan dan problem posing.
Kata kunci: berpikir kreatif Mahasiswa, problem posing, fleksibilitas, kelancaran, kebaruan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
