This passage is interesting in its

This passage is interesting in its own right because Cicero cites a couple of variables - 1-deletion and E-diphthongization - that occurred in classical Latin, but it is especially interesting for our purposes because he makes the sociolinguistic observation that men were more likely than women to use the "broad" variants - a situation very familiar to us from the preceding sections of this chapter. Although we used contemporary situations to establish these points, there is every reason to believe that the same situations obtain virtually everywhere, and it is reassuring to have Cicero's testimony on classical Rome.
In another matter, however, there are grounds for objection. In suggesting that his mothet-in-law's accent preserves the equability of her father's and forefathers' accent, Cicero apparently assumes that the Latin of the immediately preceding generations had no variants. This assumption seems bizarre, in as much as we have yet to find a society without linguistic variation. Furthermore, we have just noticed that Cicero's contemporaries used linguistic variants in very similar ways to our contemporaries some two thousand years later, and it seems highly improbable that one generation or two before him might have been any different.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bagian ini menarik dalam dirinya sendiri karena Cicero mengutip beberapa variabel - 1-penghapusan dan E-diphthongization - yang terjadi dalam bahasa Latin klasik, tapi hal ini terutama menarik untuk tujuan kita karena dia membuat pengamatan sosiolinguistik bahwa pria yang lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk menggunakan varian "luas" - situasi yang sangat akrab bagi kita dari sebelumnya bab ini. Meskipun kami digunakan contemporary situasi untuk menetapkan titik-titik ini, ada alasan untuk percaya bahwa situasi yang sama mendapatkan hampir di mana-mana, dan hal ini meyakinkan untuk memiliki kesaksian Cicero pada klasik Roma.Dalam hal lain, namun, ada alasan untuk keberatan. Dalam menyatakan bahwa aksen nya mothet-hukum melindungi equability nya ayah dan leluhur aksen, Cicero tampaknya menganggap bahwa bahasa Latin generasi sebelumnya telah ada varian. Asumsi ini tampaknya aneh, di sebanyak yang kita belum menemukan masyarakat tanpa variasi linguistik. Selain itu, kami hanya telah memperhatikan bahwa Cicero sezaman varian linguistik digunakan dalam cara-cara yang sangat mirip untuk sezaman kami dua ribu tahun kemudian, dan ini tampaknya sangat tidak mungkin bahwa satu generasi atau dua sebelum dia mungkin berbeda.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bagian ini menarik dalam dirinya sendiri karena Cicero mengutip beberapa variabel - 1-penghapusan dan E-diphthongization - yang terjadi di klasik Latin, tetapi sangat menarik untuk tujuan kita karena ia membuat pengamatan sosiolinguistik bahwa pria lebih mungkin dibandingkan perempuan menggunakan "luas" varian - situasi yang sangat akrab bagi kita dari bagian sebelumnya dari bab ini. Meskipun kami menggunakan situasi kontemporer untuk membangun titik-titik ini, ada banyak alasan untuk percaya bahwa situasi yang sama mendapatkan hampir di mana-mana, dan itu adalah meyakinkan untuk memiliki kesaksian Cicero pada klasik Roma.
Dalam hal lain, namun ada alasan untuk keberatan. Dalam menunjukkan bahwa mothet mertuanya aksen yang nya mempertahankan ketetapan sifatnya dari dan aksen nenek moyang 'ayahnya, Cicero tampaknya mengasumsikan bahwa Latin generasi segera sebelum punya varian. Asumsi ini tampaknya aneh, di sebanyak yang kita belum menemukan sebuah masyarakat tanpa variasi linguistik. Selain itu, kami baru saja melihat bahwa sezaman Cicero digunakan varian linguistik dalam cara yang sangat mirip dengan sezaman kami sekitar dua ribu tahun kemudian, dan tampaknya sangat tidak mungkin bahwa satu generasi atau dua sebelum dia mungkin telah berbeda.