3.2.2. Menentukan hubungan antara kesenjangan daerah dan masing-masing variabel kebijakan pembangunan menggunakan regresi bergulir
Dalam regresi bergulir, setiap parameter diperkirakan secara terpisah untuk setiap periode di¤erent dengan ukuran sampel yang tetap fi. Kami mundur ketimpangan pendapatan regional untuk masing-masing variabel kebijakan desentralisasi dan pembangunan ekonomi dalam bentuk logaritmik. Secara total, 53 titik data bi-tahunan yang disertakan, dan untuk setiap persamaan ukuran sampel ditetapkan sebesar 39 titik data bi-tahunan, jadi 14 set data berasal untuk estimasi regresi bergulir. Misalnya, kumpulan data pertama mencakup periode 1971-1990, dan set fi nal melakukan periode dari tahun 1978 sampai 1997 model regresi bergulir ini bisa menjelaskan kecenderungan variasi elastisitas untuk setiap variabel pengembangan sehubungan dengan pendapatan daerah ketidaksetaraan atas yang telah ditetapkan
periode.
Dalam hal elastisitas untuk ekuitas pendapatan daerah, ditunjukkan pada Gambar. 4, pembangunan sarana infrastruktur seperti jalan dan fasilitas pasokan air terbukti memiliki e¤ect paling besar terhadap penurunan kesenjangan pendapatan antar daerah. Elastisitas untuk kesenjangan daerah secara bertahap berkurang dengan peningkatan dalam investasi di transportasi
sektor dan pasokan air di awal 1990-an. The e¤ect dari distribusi spasial layanan pendidikan pada distribusi pendapatan meningkat sampai tahun 1993, kemudian menurun perlahan-lahan. Pola ini disebabkan memperluas kesempatan akses ke tingkat tinggi layanan pendidikan. Selain itu, tidak ada perubahan struktural yang substansial dalam hubungan antara ketimpangan regional dan pertumbuhan ekonomi nasional, dispersi spasial kerja
peluang, atau jaringan informasi, sedangkan nilai elastisitas masing-masing variabel tinggal cukup stabil selama periode tersebut. Ini mungkin akibat dari pembatasan yang kuat pada penggunaan lahan di kawasan industri untuk kota-kota terbesar, pemberian insentif keuangan fi dan subsidi harga untuk produsen di daerah-daerah tertinggal, dan perluasan jaringan informasi di seluruh bangsa. Akhirnya, tingkat urbanisasi adalah negatif terkait dengan kesenjangan regional pendapatan, karena di-pendatang ke daerah-upah yang tinggi dapat mengurangi perbedaan dalam pendapatan daerah. Dampak negatif urbanisasi terhadap ketimpangan pendapatan daerah terus menurun selama 1990s.4 yang
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
