Temperature had effects on the deve

Temperature had effects on the developmental
time of immature stages of B. carambolae and
B. papayae with the duration of each stage
increasing as temperature decreased. Development
was prolonged at 15 and 20°C and
shortened at 30 and 35°C through all developmental stages for both species. However, B.
papayae was faster in development than B.
carambolae at all temperatures for all preimaginal
stages. At 35°C, eggs and larvae of
both species were able to develop but with
high mortality, and no emergence from pupae
was recorded indicating complete mortality
(100%) for this stage.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Suhu memiliki efek pada perkembanganwaktu belum matang tahap B. carambolae danB. papayae dengan durasi setiap tahappeningkatan sebagai suhu menurun. Pengembanganini diperpanjang pada 15 dan 20 ° C dandisingkat pada 30 dan 35 ° C pada seluruh tahapan perkembangan untuk kedua spesies. Namun, B.papayae adalah lebih cepat dalam pengembangan dari B.carambolae pada semua temperatur untuk semua preimaginaltahap. Di 35° C, telur dan larvaKedua spesies mampu mengembangkan tetapi denganangka kematian yang tinggi, dan tidak ada kemunculan dari kepompongdirekam menunjukkan lengkap kematian(100%) untuk tahap ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Suhu memiliki efek pada perkembangan
saat tahap dewasa dari B. carambolae dan
B. papayae dengan durasi setiap tahap
peningkatan suhu menurun. Pembangunan
itu berkepanjangan pada 15 dan 20 ° C dan
dipersingkat pada 30 dan 35 ° C melalui semua tahap perkembangan untuk kedua spesies. Namun, B.
papayae lebih cepat dalam pembangunan dibandingkan B.
carambolae pada semua suhu untuk semua preimaginal
tahap. Pada 35 ° C, telur dan larva dari
kedua spesies mampu mengembangkan tetapi dengan
kematian yang tinggi, dan tidak ada munculnya dari kepompong
tercatat menunjukkan kematian lengkap
(100%) untuk tahap ini.