Almost all the conventional breedin

Almost all the conventional breeding methods have been followed for the development of the salt tolerant materials i.e. introduction, selection, hybridization, mutation and shuttle breeding approach. Most of the initial salt tolerant rice varieties like Damodar (CSR 1), Dasal (CSR 2), Getu (CSR 3), Hamilton were the pure line selections from the local traditional cultivars. Later on other salt tolerant varieties like CSR 10, CSR13 CSR23, CSR27, CSR30, CSR36, PSBRc48, PSBRc84, PSBRc86, PSBRc88 and NSIC Rc106 were developed through recombination breeding following methods like: Pedigree method Modified bulk pedigree method: Individual F2 plant harvest is bulked up to F4 or F5 generation followed by panicle selection and handling the population as in pedigree method.Shuttle Breeding The segregating materials are put in the long rows under salt stress with space planting in F2 particularly. Selection pressure is gradually increased with the generation advancement simultaneously in moderate stress and high stress of sodicity and salinity.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hampir semua metode pemuliaan konvensional telah diikuti untuk pengembangan garam bahan toleran yaitu pengenalan, seleksi, hibridisasi, mutasi dan pendekatan pemuliaan antar-jemput. Sebagian besar varietas padi toleran garam awal seperti Damodar (CSR 1), Dasal (CSR 2), Getu (CSR 3), Hamilton berada garis Pilihan murni dari kultivar tradisional setempat. Kemudian varietas toleran garam lainnya seperti CSR 10, CSR13 CSR23, CSR27, CSR30, CSR36, PSBRc48, PSBRc84, PSBRc86, PSBRc88 dan NSIC Rc106 dikembangkan melalui rekombinasi berkembang biak metode berikut seperti:



Metode Pedigree

Modifikasi metode massal silsilah: Individual F2 panen tanaman bulked hingga F4 atau F5 generasi diikuti oleh seleksi malai dan penanganan penduduk seperti di metode silsilah.

Shuttle Breeding



Bahan memisahkan diletakkan di baris panjang di bawah stres garam dengan penanaman ruang dalam F2 khususnya. tekanan seleksi secara bertahap meningkat dengan kemajuan generasi secara bersamaan dalam stres sedang dan stres yang tinggi dari sodisitas dan salinitas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hampir semua metode perkembangbiakan konvensional telah diikuti untuk pengembangan bahan toleran garam yaitu pengenalan, pemilihan, hibridisasi, mutasi dan pendekatan pembiakan Antar-Jemput. Sebagian besar varietas padi toleran garam awal seperti Damodar (CSR 1), Dasal (CSR 2), Getu (CSR 3), Hamilton adalah garis murni pilihan dari kular tradisional setempat. Kemudian varietas toleran garam lainnya seperti CSR 10, CSR13 CSR23, CSR27, CSR30, CSR36, PSBRc48, PSBRc84, PSBRc86, PSBRc88 dan NSIC Rc106 dikembangkan melalui rekombinasi pembibitan metode berikut seperti:

Metode pedigree

Metode silsilah massal yang dimodifikasi: panen tanaman F2 individu dibulai sampai dengan F4 atau F5 generasi diikuti oleh seleksi Malai dan penanganan populasi seperti dalam metode silsilah.

Pembibitan shuttle

Bahan memisahkan diletakkan di baris panjang di bawah tekanan garam dengan ruang tanam di F2 terutama. Tekanan seleksi secara bertahap meningkat dengan kemajuan generasi secara bersamaan dalam stres moderat dan stres tinggi dari sodicity dan salinitas.