Equation (1) represents goods marke

Equation (1) represents goods market equilibrium and the equation (2) represents money market equilibrium. Equation (3) also suggests that international capital flows are fast enough to hold domestic interest rate (r) equal to the foreign interest rate (r*) (Romer, 1996).

In this system, T, G (fiscal policy instrument) and M (monetary policy instrument) are exogenous variables. Also, due to the assumption of the Keynesian system, Foreign interest (r*) rate and the price level (p) are fixed.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Persamaan (1) mewakili keseimbangan pasar barang dan persamaan (2) mewakili keseimbangan pasar uang. Persamaan (3) juga menunjukkan bahwa arus modal internasional cukup cepat untuk menahan suku bunga domestik (r) sama dengan suku bunga asing (r *) (Romer, 1996).Dalam sistem ini, T, G (alat kebijakan fiskal) dan M (alat kebijakan moneter) adalah variabel eksogen. Juga, karena asumsi sistem Keynesian, tingkat bunga asing (r *) dan tingkat harga (p) tetap.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Persamaan (1) merupakan keseimbangan pasar barang dan persamaan (2) merupakan keseimbangan pasar uang. Persamaan (3) juga menunjukkan bahwa arus modal internasional yang cukup cepat untuk menahan suku bunga dalam negeri (r) sama dengan suku bunga luar negeri (r *) (Romer, 1996). Dalam sistem ini, T, G (instrumen kebijakan fiskal) dan M (instrumen kebijakan moneter) adalah variabel eksogen. Juga, karena asumsi sistem Keynesian, bunga Asing (r *) tingkat dan tingkat harga (p) adalah tetap.