had extremely low previous workexpe

had extremely low previous work
experience level; however, several had
families with business connections.
The proportion of married women in
this sample is also considerably higher than those found in other countries. For example, several studies in
other countries indicate that women
entrepreneurs are less likely to be
married (Bowen and Hisrich, 1986;
Shim and Eastlick, 1998; Stevenson,
1986) than their male counterparts.
Also, the number of women operating manufacturing firms is higher
than found in most western studies
(e.g., Buttner and Moore, 1997).
Initial and current
problems faced:
The women in this sample faced
problems similar to those faced by
female entrepreneurs in other
nations. Cash flow problems were
the most commonly stated issue
with "inadequate working capital",
"promoting the business", "lack of
managerial experience" and "lack of
time" being mentioned very frequently. (Table 2). Since most of
these women (51%) used their own
funds or funds borrowed from
spouse/family to set up their business, problems associated with inadequate working capital are to be
expected. While 43% had taken
loans from a financial institution,
for a significant proportion (38%),
this was only a part of their original
investment and not the primary
source of funds.
As in the case of women in other
countries, a significant proportion

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

telah pekerjaan sebelumnya yang sangat rendahpengalaman tingkat; Namun, beberapa telahKeluarga dengan koneksi bisnis.Proporsi perempuan yang menikah disampel ini juga jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan di negara lain. Sebagai contoh, beberapa penelitian dinegara-negara lain menunjukkan bahwa perempuanpengusaha kecil kemungkinannya untuk menjadimenikah (Bowen dan Hisrich, 1986;Shim dan Eastlick, 1998; Stevenson,1986) daripada rekan-rekan pria mereka.Juga, jumlah perempuan operasi manufaktur perusahaan lebih tinggidaripada yang tidak ditemukan dalam studi paling barat(misalnya, Buttner dan Moore, 1997).Awal dan saat ini masalah yang dihadapi:Perempuan dalam contoh ini menghadapimasalah-masalah yang mirip dengan yang dihadapi olehperempuan pengusaha lainbangsa-bangsa. Masalah-masalah arus kasyang paling sering dinyatakan masalahdengan "modal kerja tidak memadai","mempromosikan bisnis", "kurangnyapengalaman manajerial"dan"kurangnyawaktu"yang sangat sering disebutkan. (Tabel 2). Karena sebagian besarwanita-wanita ini (51%) digunakan sendiridana atau dana yang dipinjam dariPasangan/keluarga untuk mengatur bisnis mereka, masalah-masalah yang terkait dengan modal kerja yang memadai akan menjadidiharapkan. Sementara 43% telah diambilpinjaman dari lembaga keuangan,untuk proporsi yang signifikan (38%),ini adalah hanya bagian dari aslinyainvestasi dan tidak utamasumber dana.Seperti dalam kasus wanita lainnegara-negara, proporsi yang signifikan