The growth studies of the New Zeala

The growth studies of the New Zealand isolates
of E. huxleyi and G. oceanica highlighted the
broader tolerance ranges of temperature and pH of
Emiliania. Both species grew, albeit slowly, in
dim light (20 |imol PAR m~2 s"1) and grew equally well in 50-150 |imol PAR nr2 s"1. This was not REFERENCES
surprising, as E. huxleyi's tolerance of low light
intensity in vitro has been observed previously
(Jeffrey & Allen 1964) and G. oceanica has been
recorded growing at the limits of the photic zone
(Honjo 1977). The light-scattering ability of the
coccolithophores at high light intensities has also
been noted (Berge 1962) and might well be a factor
in the wide tolerance range.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi pertumbuhan isolat Selandia BaruE. huxleyi dan G. oceanica disorotlebih luas rentang toleransi suhu dan pHEmiliania. Kedua spesies tumbuh, meskipun perlahan-lahan, diredup cahaya (20 | imol PAR m ~ 2 s "1) dan tumbuh sama-sama baik dalam 50-150 | imol PAR nr2 s"1. Ini bukanlah REFERENSImengejutkan, sebagai E. huxleyi toleransi terhadap cahaya rendahintensitas secara in vitro telah diamati sebelumnya(Jeffrey & Allen 1964) dan G. oceanica telahdirekam tumbuh di batas zona photic(Kasuga 1977). Kemampuan cahaya-hamburancoccolithophores pada intensitas cahaya tinggi juga memilikitelah mencatat (Berge 1962) dan juga mungkin suatu faktordi kisaran luas toleransi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi pertumbuhan Selandia Baru isolat
E. huxleyi dan G. oceanica menyoroti
rentang toleransi yang lebih luas dari suhu dan pH
Emiliania. Kedua spesies tumbuh, meskipun lambat, di
cahaya redup (20 | IMOL PAR m ~ 2 s "1) dan tumbuh sama baiknya di 50-150 | IMOL PAR NR2 s" 1. Ini bukan PUSTAKA
mengejutkan, karena toleransi E. huxleyi untuk cahaya rendah
intensitas in vitro telah diamati sebelumnya
(Jeffrey & Allen 1964) dan G. oceanica telah
tercatat tumbuh pada batas-batas zona fotik
(Honjo 1977). Kemampuan-hamburan cahaya dari
coccolithophores pada intensitas cahaya yang tinggi juga
telah dicatat (Berge 1962) dan mungkin juga menjadi faktor
dalam kisaran toleransi yang luas.