Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Karena fakta
yang tersedia metode tradisional dan Imunologi
untuk mendeteksi toxigenic cetakan adalah tenaga kerja intensif dan
memakan waktu (Del Fiore et al. 2010), polimerase jaringan
reaksi (PCR)-berdasarkan metode bisa menjadi alternatif yang baik untuk
metode tradisional karena kekhususan, kepekaan dan cepat-ness. Individu PCR protokol telah dikembangkan untuk
Deteksi patulin produsen (Puel et al.2010) serta
ochratoxigenic (rawa et al.2006) dan aflatoxigenic
(Manonmani et al.2005) cetakan. Metode PCR ini digunakan
primer pasang dirancang dari dehydrogenase
(idh) isoepoxydon, peptida bebas-ribosomal syntethase (otanpsPN) dan
gen sterigmatocystin-O-methyltransferase (omt-1)
terlibat dalam patulin, OTA dan aflatoksin biosynthetic path-cara, masing-masing. Selain itu, beberapa metode PCR berbasis
pada gen disebutkan di atas telah baru-baru ini dilaporkan
mendeteksi patulin, OTA, dan aflatoksin-producingmoulds hal-kurang dari genus dan spesies (Luque et al.2011, 2012a, 2013)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
