Over the last 20 years or so there

Over the last 20 years or so there has been some shift in emphasis amongst economic geographers (as amongst geographers generally) from application of quantitative to qualitative methods. This has occurred at a time when the availability of spatially-referenced data (from census, survey and administrative sources) of relevance to labour market studies has increased and the capacity and capability of computers and Geographical Information Systems (GIS) technologies to process and analyse such data has improved. Yet, arguably, knowledge of the existence, strengths and shortcomings of many data sources amongst many economic geographers remains underdeveloped. Quantitative, qualitative and, perhaps especially, mixed methods have an important role to play in geographical research, with the utilisation of qualitative alongside quantitative methods enabling rich insights to be gleaned into the operation of local labour markets.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Selama 20 tahun terakhir atau lebih telah ada beberapa pergeseran penekanan antara Ahli geografi ekonomi (seperti antara Ahli geografi umumnya) dari aplikasi dari kuantitatif kualitatif metode. Ini telah terjadi pada waktu Kapan ketersediaan data spasial direferensikan (dari sensus, survei dan sumber-sumber administratif) relevansinya dengan pasar tenaga kerja studi telah meningkat dan kapasitas dan kemampuan komputer dan sistem informasi geografis (GIS) teknologi untuk memproses dan menganalisa data tersebut telah membaik. Namun, diperdebatkan, pengetahuan tentang keberadaan, kekuatan dan kekurangan banyak sumber data antara banyak ahli geografi ekonomi masih terbelakang. Kuantitatif, kualitatif dan, mungkin terutama, campuran metode memiliki peran penting untuk bermain di penelitian geografis, dengan pemanfaatan kualitatif bersama metode kuantitatif yang memungkinkan wawasan kaya untuk dikumpulkan ke dalam operasi pasar tenaga kerja lokal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Selama 20 tahun terakhir atau lebih telah ada beberapa pergeseran penekanan antara geografi ekonomi (seperti antara geografi umumnya) dari penerapan kuantitatif dengan metode kualitatif. Hal ini terjadi pada saat ketersediaan data spasial-referenced (dari sensus, survei dan sumber administratif) yang relevan dengan studi pasar tenaga kerja telah meningkat dan kapasitas dan kemampuan dari komputer dan Sistem Informasi Geografis (GIS) teknologi untuk memproses dan menganalisis Data tersebut telah meningkat. Namun, bisa dibilang, pengetahuan tentang keberadaan, kekuatan dan kelemahan dari berbagai sumber data di antara banyak ahli geografi ekonomi tetap terbelakang. Kuantitatif, kualitatif dan, mungkin terutama, metode campuran memiliki peran penting untuk bermain dalam penelitian geografis, dengan pemanfaatan kualitatif bersama metode kuantitatif memungkinkan wawasan yang kaya akan dikumpulkan ke dalam operasi pasar tenaga kerja lokal.