Of course, anyone who has spent any

Of course, anyone who has spent any time in an organization recognizes how inaccurate the above description really is. Our interaction are often governed by hot emotion rather than cool logic. We typically make choices about job and career based on “gut feeling” rather than a spreadsheet of pros and cons. Unfortunately, it has taken organizational theorists a while to catch up with these commonsense ideas about organizational life. But scholars are now finally beginning to appreciate the emotional nuances that are so prevalent in the workplace.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tentu saja, siapa saja yang telah menghabiskan waktu di organisasi mengakui seberapa akurat Deskripsi di atas benar-benar adalah. Interaksi kita sering diatur oleh panas emosi, bukan logika keren. Kita biasanya membuat pilihan tentang pekerjaan dan karir berdasarkan "firasat" daripada spreadsheet Pro dan cons. Sayangnya, telah diambil teori organisasi sementara untuk mengejar ketinggalan dengan ide-ide ini akal sehat tentang organisasi kehidupan. Tetapi para peneliti sekarang akhirnya mulai untuk menghargai nuansa emosional yang begitu umum di tempat kerja.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tentu saja, siapa saja yang telah menghabiskan waktu di sebuah organisasi mengakui betapa akurat uraian di atas benar-benar. Interaksi kami sering diatur oleh emosi panas daripada logika dingin. Kami biasanya membuat pilihan tentang pekerjaan dan karir berdasarkan "firasat" daripada spreadsheet dari pro dan kontra. Sayangnya, hal itu telah mengambil teori organisasi sementara untuk mengejar ketinggalan dengan ide-ide akal sehat tentang kehidupan organisasi. Tapi ulama kini akhirnya mulai menghargai nuansa emosional yang begitu umum di tempat kerja.