Several evolving themes should be i

Several evolving themes should be integrated into the periodized training and nutrition plan for endurance ath-letes. Energy availability, defined as the energy remaining to support the body’s health and function once the energy cost of exercise has been subtracted from energy intake, should be maintained at appropriate levels, even when manipulating body composition (Mountjoy et al., 2014). Second, CHO intake should be organized according to an assessment of CHO availability, defined as the capacity of body CHO stores to meet the fuel needs of, primarily, the muscle and brain around the training session (Burke et al., 2004). Current guidelines recognize the value of high CHO availability for key sessions which feature high-intensity performance, and/or practice of race conditions, where the quality of training is important (Burke et al., 2011). Conversely, high CHO availability may not be necessary for ”easy” or ”recovery” workouts;

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Beberapa tema yang berkembang harus diintegrasikan ke dalam
rencana pelatihan dan gizi periodized untuk daya tahan tubuh ath-
letes. Ketersediaan energi, didefinisikan sebagai energi yang tersisa
untuk mendukung kesehatan dan fungsi sekali energi tubuh
biaya latihan telah dikurangi dari asupan energi,
harus dipertahankan pada tingkat yang tepat, bahkan ketika
memanipulasi komposisi tubuh (Mountjoy et al., 2014).
Kedua, asupan CHO harus diatur menurut
penilaian ketersediaan CHO, didefinisikan sebagai kapasitas
tubuh CHO toko untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, terutama,
otot dan otak sekitar sesi pelatihan (Burke
et al., 2004). Pedoman saat mengakui nilai
ketersediaan tinggi CHO untuk sesi kunci yang fitur
kinerja intensitas tinggi, dan / atau praktek ras
kondisi, di mana kualitas pelatihan penting
(Burke et al., 2011). Sebaliknya, ketersediaan CHO tinggi
mungkin tidak diperlukan untuk “mudah” atau “recovery” latihan;

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Beberapa tema yang berkembang harus diintegrasikan ke dalam
pelatihan periodikdized dan rencana nutrisi untuk ketahanan
dengan letes. Ketersediaan energi, didefinisikan sebagai energi yang tersisa
untuk mendukung kesehatan tubuh dan fungsi sekali energi
biaya latihan telah dikurangi dari asupan energi,
harus dipertahankan pada tingkat yang sesuai,
memanipulasi komposisi tubuh (Mountjoy et al., 2014).
Kedua, asupan CHO harus disusun menurut
dan penilaian ketersediaan CHO, yang didefinisikan sebagai kapasitas
Toko CHO tubuh untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, terutama,
otot dan otak sekitar sesi pelatihan (Burke
et al., 2004). Pedoman saat ini mengakui nilai
tinggi CHO ketersediaan untuk sesi kunci yang fitur
kinerja intensitas tinggi, dan/atau latihan ras
kondisi, di mana kualitas pelatihan adalah penting
(Burke et al., 2011). Sebaliknya, ketersediaan CHO tinggi
mungkin tidak diperlukan untuk "mudah" atau "pemulihan" latihan;