lies by saying that he has the same

lies by saying that he has the same preferences as Ava. In Tiebout’s model, to
carry out that lie he would have to actually move to a town of individuals like
Ava (since those in his town want 75 fireworks, so that is the level provided).
In Ava’s town, they choose to only purchase 25 fireworks, with each individual
paying 19¢ for each firework. By moving to Ava’s town, Jack pays only one -
third as much for fireworks—but he only gets one -third as many fireworks as
a result. Jack has no incentive to lie because he must act on his lie by moving
to a different town that matches his stated preferences. That is, Jack can’t free
ride when individuals in each town are identical and equally share the financing
of the public good. The problem of preference aggregation is also solved
because everyone in town wants the same level of public goods Gi, and the
town government can simply divide that amount by the population to get the
appropriate financing.
With the preference revelation and aggregation problems solved, Lindahl
pricing works in the Tiebout model. Each individual reports his or her true
valuation of the public good, the valuations are added, and then each individual
is billed for the total cost of the public good divided by population size.
This is an equilibrium because every person is happy to pay his or her share of
the tax to get the public good, and the condition for optimal public goods
provision is met because the level of public goods provided is determined by
the sum of the individual benefits.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Terletak dengan mengatakan bahwa ia memiliki preferensi yang sama sebagai Ava. Dalam Tiebout's model, untukmelaksanakan kebohongan bahwa ia harus benar-benar pindah ke kota individu sepertiAva (karena mereka di kotanya ingin 75 kembang api, sehingga tingkat disediakan).Di Ava di kota, mereka memilih untuk hanya membeli 25 kembang api, dengan masing-masing individumembayar 19¢ untuk setiap kembang api. Dengan bergerak ke kota darisri Marintan, Jack membayar hanya satu-ketiga sebagai banyak untuk kembang api — tetapi ia hanya mendapatkan satu-ketiga sebanyak kembang api sebagaiAkibatnya. Jack telah ada insentif untuk berbohong karena dia harus bertindak atas kebohongan nya dengan menggerakkanuntuk kota yang berbeda yang sesuai dengan preferensi dinyatakan. Itu adalah, Jack tidak gratisnaik ketika individu di tiap kota identik dan sama-sama berbagi pembiayaanumum yang baik. Masalah preferensi agregasi juga diselesaikankarena semua orang di kota ingin tingkat yang sama dari barang-barang publik Gi, danPemerintah kota hanya dapat membagi jumlah itu oleh penduduk untuk mendapatkanpembiayaan yang tepat.Dengan preferensi Wahyu dan agregasi masalah dipecahkan, LindahlHarga bekerja dalam Tiebout model. Masing-masing individu laporan benar nyapenilaian yang baik umum, valuasi ditambahkan, dan kemudian masing-masing individuadalah tagihan untuk biaya total yang baik umum yang dibagi dengan ukuran populasi.Ini adalah keseimbangan karena setiap orang akan dengan senang hati membayar saham nyapajak untuk mendapatkan masyarakat yang baik, dan kondisi untuk barang-barang publik yang optimalprovision is met because the level of public goods provided is determined bythe sum of the individual benefits.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

terletak dengan mengatakan bahwa ia memiliki preferensi yang sama seperti Ava. Dalam model Tiebout, untuk
melaksanakan kebohongan dia harus benar-benar pindah ke sebuah kota individu seperti
Ava (karena mereka di kotanya ingin 75 kembang api, sehingga adalah tingkat tersedia).
Di kota Ava, mereka memilih untuk hanya membeli 25 kembang api, dengan masing-masing individu
membayar 19 ¢ untuk setiap kembang api. Dengan pindah ke kota Ava, Jack membayar hanya satu -
ketiga sebagai banyak untuk kembang api-tapi dia hanya mendapat satu -Ketiga sebanyak kembang api sebagai
hasilnya. Jack tidak memiliki insentif untuk berbohong karena ia harus bertindak atas kebohongannya dengan memindahkan
ke sebuah kota yang berbeda yang cocok dengan preferensi dinyatakan nya. Artinya, Jack tidak bisa bebas
naik ketika individu di setiap kota yang identik dan sama-sama berbagi pendanaan
dari publik. Masalah agregasi preferensi juga diselesaikan
karena semua orang di kota menginginkan tingkat yang sama Gi barang publik, dan
pemerintah kota hanya dapat membagi jumlah yang oleh penduduk untuk mendapatkan
pembiayaan yang sesuai.
Dengan preferensi wahyu dan agregasi masalah diselesaikan, Lindahl
harga bekerja dalam model Tiebout. Melaporkan setiap individu atau sejatinya
penilaian dari publik, valuasi ditambahkan, dan kemudian setiap individu
ditagih untuk biaya total barang publik dibagi dengan ukuran populasi.
Ini adalah keseimbangan karena setiap orang senang untuk membayar atau bagiannya dari
pajak untuk mendapatkan kepentingan publik, dan kondisi barang publik yang optimal
penyediaan terpenuhi karena tingkat barang publik yang disediakan ditentukan oleh
jumlah dari manfaat individu.