Where exchange rate is nominal exch

Where exchange rate is nominal exchange rate between Bangladeshi taka and US dollar, CPIUSA is the consumer price index of USA and CPIBD is consumer price index of Bangladesh.
The higher the income of foreign trading countries, the higher would be their demand for imported goods and therefore, they will trade more form Bangladesh. For our aggregated model, foreign income is defined as weighted average of GDP of the trading partners of Bangladesh and weight is given as the respective country's share to the total export of Bangladesh. But for bilateral trade we have considered quarterly data, so industrial production index has been employed to represent foreign income.
To measure uncertainty, standard deviation of exchange rate is used which was also used by Akhtar and Hilton (1984). The formula is shown below:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mana kurs tukar nominal antara Bangladesh taka dan dollar AS, CPIUSA adalah indeks harga konsumen dari USA dan CPIBD adalah indeks harga konsumen dari Bangladesh. Semakin tinggi pendapatan asing perdagangan negara, semakin tinggi akan menjadi permintaan mereka untuk impor barang dan oleh karena itu, mereka akan perdagangan lebih bentuk Bangladesh. Untuk model kami agregat, pendapatan asing didefinisikan sebagai rata-rata tertimbang dari PDB dari mitra perdagangan Bangladesh dan berat diberikan sebagai negara masing-masing berbagi total ekspor Bangladesh. Tapi untuk perdagangan bilateral kami telah dianggap kuartalan data, sehingga indeks produksi industri telah dipekerjakan untuk mewakili pendapatan asing. Untuk mengukur ketidakpastian, deviasi standar nilai tukar digunakan yang juga digunakan oleh Akhtar dan Hilton (1984). Formula yang ditunjukkan di bawah ini:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dimana nilai tukar adalah nilai tukar nominal antara taka Bangladesh dan dolar AS, CPIUSA adalah indeks harga konsumen dari Amerika Serikat dan CPIBD adalah indeks harga konsumen dari Bangladesh.
Semakin tinggi pendapatan negara perdagangan luar negeri, semakin tinggi akan permintaan mereka untuk barang-barang impor dan Oleh karena itu, mereka akan perdagangan lebih bentuk Bangladesh. Untuk model agregat kami, pendapatan asing didefinisikan sebagai rata-rata tertimbang dari PDB mitra dagang dari Bangladesh dan berat diberikan sebagai bagian negara masing-masing untuk total ekspor Bangladesh. Tapi untuk perdagangan bilateral kami telah mempertimbangkan data kuartalan, sehingga indeks produksi industri telah digunakan untuk mewakili pendapatan asing.
Untuk mengukur ketidakpastian, standar deviasi nilai tukar yang digunakan yang juga digunakan oleh Akhtar dan Hilton (1984). Rumus adalah sebagai berikut: