The Evolutionary ArgumentMales are

The Evolutionary Argument
Males are theorized to aggress for two reasons:
Males behave aggressively to establish dominance over other males. The idea here is that the female will choose the male who is most likely to provide the best genes and the greatest protection and resources for their offspring.
Males aggress "jealously" in order to ensure that their mate(s) are not copulating with others. This ensures their paternity.
Research supporting the evolutionary perspective is provocative but inconclusive because it is impossible to conduct a definitive experiment.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Argumen evolusiLaki-laki berteori untuk aggress untuk dua alasan:Laki-laki berperilaku secara agresif membangun dominasi atas laki-laki lain. Idenya di sini adalah bahwa laki-laki akan memilih laki-laki yang paling mungkin untuk memberikan gen terbaik dan perlindungan terbaik dan sumber daya untuk keturunan mereka.Laki-laki aggress "iri" untuk memastikan bahwa mereka mate(s) tidak copulating dengan orang lain. Hal ini memastikan ayah mereka. Penelitian yang mendukung evolusi perspektif provokatif tapi meyakinkan karena tidak mungkin untuk melakukan percobaan definitif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Argumentasi Evolusi
Pria yang berteori untuk agresi karena dua alasan:
Pria berperilaku agresif untuk membangun dominasi atas laki-laki lain. Idenya di sini adalah bahwa perempuan akan memilih laki-laki yang paling mungkin untuk memberikan gen terbaik dan perlindungan terbesar dan sumber daya untuk anak-anak mereka.
Pria agresi "iri" untuk memastikan bahwa pasangan mereka (s) tidak bersanggama dengan orang lain . Hal ini memastikan ayah mereka.
Penelitian mendukung perspektif evolusi adalah provokatif tetapi tidak meyakinkan karena tidak mungkin untuk melakukan percobaan definitif.