Recently, several researchers have

Recently, several researchers have described procrastination as
a functional delay (e.g. Alexander & Onwuegbuzie, 2007; Choi &
Moran, 2009; Chu & Choi, 2005; Howell & Watson, 2007). The word
procrastination originated from the Latin verb procrastinare, meaning
‘putting forward until tomorrow’, which does not have negative
connotations. Procrastination acquired negative connotations during
the Industrial Revolution (Ferrari et al., 1995); until then procrastination
was viewed neutrally and could be interpreted as a
wise course of (in)action (Steel, 2007). Procrastination can be
viewed as process that is regulated by internal, individual-level
norms for delay; it may be intentional and it may also be a wise
strategy (Van Eerde, 2003). Working within this framework Choi
and Moran (2009) developed and validated an Active
Procrastination Scale which consisted of items assessing outcome
satisfaction, preference for pressure, intentional decisions to procrastinate
and ability to meet deadlines.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Baru-baru ini, beberapa peneliti telah dijelaskan penundaan itu sebagaipenundaan fungsional (misalnya Alexander & Onwuegbuzie, 2007; Choi &Moran, 2009; Chu & Choi, 2005; Howell & Watson, 2007). Katapenundaan yang berasal dari kata procrastinare, berarti' meletakkan ke depan sampai besok ', yang tidak memiliki negatifkonotasi. Penundaan mengakuisisi konotasi negatif selamaRevolusi industri (Ferrari et al., 1995); sampai kemudian penundaandilihat netral dan bisa ditafsirkan sebagaibijaksana kursus (dalam) tindakan (Steel, 2007). Penundaan dapatmelihat sebagai proses yang diatur oleh internal, tingkat individunorma-norma keterlambatan; ini mungkin disengaja dan mungkin juga menjadi bijaksanaStrategi (Van Eerde, 2003). Bekerja dalam kerangka ini Choidan Moran (2009) dikembangkan dan divalidasi aktifSkala penundaan yang terdiri dari barang-barang yang menilai hasilkepuasan, preferensi untuk tekanan, disengaja keputusan untuk menunda-nundadan kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Baru-baru ini, beberapa peneliti telah dijelaskan penundaan sebagai
penundaan fungsional (misalnya Alexander & Onwuegbuzie, 2007; Choi &
Moran, 2009; Chu & Choi, 2005; Howell & Watson, 2007). Kata
penundaan berasal dari procrastinare kata kerja Latin, yang berarti
'mengedepankan sampai besok', yang tidak memiliki negatif
konotasi. Penundaan diperoleh konotasi negatif selama
Revolusi Industri (Ferrari et al, 1995.); sampai saat penundaan
dipandang netral dan bisa ditafsirkan sebagai
kursus bijaksana (dalam) tindakan (Steel, 2007). Prokrastinasi dapat
dilihat sebagai proses yang diatur oleh, individu-tingkat internal yang
norma untuk keterlambatan; mungkin disengaja dan juga dapat menjadi bijak
strategi (Van Eerde, 2003). Bekerja dalam kerangka ini Choi
dan Moran (2009) dikembangkan dan divalidasi Aktif
Skala Penundaan yang terdiri dari item menilai hasil
kepuasan, preferensi untuk tekanan, keputusan yang disengaja untuk menunda-nunda
dan kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu.