Progress in Conceptualizing Religio

Progress in Conceptualizing Religion and Spirituality
Our review of developments within substantive areas of the psychology of religion
begins with the swelling literature on various meanings that the terms religion and
spirituality have taken on. In order for progress to occur in a scientific discipline,
there must be a minimum of consensus concerning the meaning of core constructs
and their measurement. Agreement on the meaning of spirituality and religion is
in short supply, as the religious landscape in the broader culture and in psychology
is changing with a new breed of spirituality that is often distinct from traditional
conceptions of religion (Hill 1999). Adding to the mayhem, religious and spiritual
variables are increasingly being included in experimental and epidemiological
studies. Yet how religion and spirituality are conceived and measured vary from
study to study.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kemajuan dalam konseptualisasi agama dan spiritualitasKami review dari perkembangan wilayah substantif psikologi agamadimulai dengan literatur pembengkakan pada berbagai makna bahwa agama syarat danSpiritualitas telah diambil. Dalam rangka untuk kemajuan terjadi di suatu disiplin ilmu,harus ada minimal konsensus mengenai arti dari inti konstruksidan pengukuran mereka. Perjanjian pada makna spiritualitas dan agamadalam pasokan pendek, sebagai lanskap agama dalam budaya yang lebih luas dan dalam psikologiberubah dengan generasi baru spiritualitas yang sering berbeda dari tradisionalkonsepsi agama (Hill 1999). Menambahkan kekacauan, agama dan spiritualvariabel semakin sedang dimasukkan dalam eksperimental dan epidemiologistudi. Namun bagaimana agama dan spiritualitas dikandung dan diukur bervariasi daribelajar untuk belajar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kemajuan dalam konseptualisasi Agama dan Spiritualitas
kami meninjau perkembangan dalam bidang substantif psikologi agama
dimulai dengan literatur pembengkakan pada berbagai arti bahwa istilah agama dan
spiritualitas telah diambil pada. Agar kemajuan terjadi di suatu disiplin ilmu,
harus ada minimal konsensus mengenai arti konstruksi inti
dan pengukuran mereka. Kesepakatan tentang makna spiritualitas dan agama adalah
dalam pasokan pendek, sebagai lanskap agama dalam budaya yang lebih luas dan dalam psikologi
berubah dengan generasi baru spiritualitas yang sering berbeda dari tradisional
konsepsi agama (Hill 1999). Menambah kekacauan, agama dan spiritual
variabel semakin sering termasuk dalam eksperimental dan epidemiologi
studi. Namun bagaimana agama dan spiritualitas dipahami dan diukur bervariasi dari
studi ke studi.