The preparatory phase was extendeda

The preparatory phase was extended
again, now to three years, and the medical section to six years.13 The additional
year was needed for the new subjects of obstetrics and forensic
medicine (KV 1899:119). An admissions exam became mandatory, which
could be taken at all European primary schools in the archipelago.14 The
dokter djawa school, now called STOVIA, was given its own director and a
deputy director, both of whom were teachers.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fase persiapan yang diperpanjangsekali lagi, sekarang tiga tahun, dan medis bagian untuk enam years.13 tambahantahun adalah diperlukan untuk subyek baru Obstetri dan forensikobat (KV 1899:119). Ujian penerimaan menjadi wajib, yangdapat diambil sekali Eropa sekolah dasar di archipelago.14pengampu djawa sekolah, sekarang disebut STOVIA, diberi Direktur sendiri danDeputi Direktur, keduanya adalah guru.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tahap persiapan diperpanjang
lagi, sekarang untuk tiga tahun, dan bagian medis untuk enam years.13 tambahan
tahun dibutuhkan untuk mata pelajaran baru kebidanan dan forensik
kedokteran (KV 1899: 119). Ujian penerimaan menjadi wajib, yang
bisa diambil di semua sekolah dasar Eropa di archipelago.14 The
Dokter djawa sekolah, sekarang disebut STOVIA, diberi direktur sendiri dan
wakil direktur, keduanya adalah guru.