Red Feathers The Hen Red Feathers,

Red Feathers The Hen
Red Feathers, the hen, was so-called because all her feathers were red. One day, the fox caught sight of here in the farmyard and his mouth began to water.
He ran home and told his wife to put on water for boiling a chicken, and then he rushed back, and before Readfeathers knew what was happening, she found herself snapped up inside a sack, not even able to call for help.

Luckily for her, her friend the dove saw what had happened. She fluttered on the path in the woods, and lay there, pretending to have a broken wing. The fox was delighted to find that he now had a first course as well as a main dish. He put down the sack with the hen in it, and chased off after the dove, who began cleverly to hop futher and futher away.

Redfeathers slipped out of the sack and put a stone in her place, then she too ran off. When the dove saw that her friend was safe, she flew up into a tree. The fox then went back and picked up the sack, thinking that the then as still in it. When he got home, the fox tipped the sack into the pot of boiling water, but the stone splashed it all over him, and he burned his greedy paws.
Email This

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Merah bulu ayam Bulu-bulu merah, ayam, adalah apa yang disebut karena semua bulu merah. Suatu hari, rubah tertangkap mata di sini di peternakan dan mulutnya mulai air.Ia berlari pulang dan memberitahu isterinya untuk menempatkan air untuk mendidih ayam, dan kemudian ia bergegas kembali, dan sebelum Readfeathers tahu apa yang terjadi, dia menemukan dirinya tersentak dalam karung, tidak bahkan dapat untuk meminta bantuan. Untungnya untuk dia, temannya Merpati melihat apa yang terjadi. Dia terbang di jalan di hutan, dan berbaring di sana, berpura-pura memiliki sayap patah. Rubah adalah senang untuk menemukan bahwa dia sekarang memiliki program pertama serta makanan utama. Dia meletakkan karung dengan ayam di dalamnya, dan mengejar merpati, yang mulai cerdik hop lebih lanjut dan lebih lanjut pergi.Redfeathers menyelinap keluar dari karung dan meletakkan batu di tempatnya, maka ia juga berlari. Ketika burung merpati melihat temannya itu aman, dia terbang ke sebuah pohon. Rubah kemudian kembali dan menjemput karung, berpikir bahwa kemudian sebagai masih di dalamnya. Ketika dia pulang, rubah Tip karung ke dalam panci air mendidih, tetapi batu memercik itu semua di atasnya, dan ia membakar cakarnya serakah. Email ini

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bulu merah Hen
merah Feathers, ayam, disebut demikian karena semua bulu nya yang berwarna merah. Suatu hari, rubah menangkap bayangan di sini di peternakan dan mulutnya mulai air.
Dia berlari ke rumah dan mengatakan kepada istrinya untuk mengenakan air untuk merebus ayam, dan kemudian ia bergegas kembali, dan sebelum Readfeathers tahu apa yang terjadi, dia mendapati dirinya tersentak dalam karung, bahkan tidak mampu untuk meminta bantuan.

Untungnya untuk dia, temannya burung merpati melihat apa yang terjadi. Dia berkibar di jalan di hutan, dan berbaring di sana, berpura-pura memiliki sayap patah. Rubah sangat senang untuk menemukan bahwa ia sekarang memiliki kursus pertama serta hidangan utama. Dia meletakkan karung dengan ayam di dalamnya, dan dikejar setelah burung merpati, yang mulai cerdik untuk melompat lanjut dan lanjut pergi.

Redfeathers menyelinap keluar dari karung dan sebuah batu di tempatnya, maka dia juga lari. Ketika burung merpati melihat bahwa temannya itu aman, ia terbang ke pohon. Rubah kemudian kembali dan mengambil karung, berpikir bahwa kemudian sebagai masih di dalamnya. Ketika ia sampai di rumah, rubah tip karung ke dalam panci air mendidih, tapi batu menyiramkannya seluruh tubuhnya, dan ia membakar cakar serakah.
Email ini