Shin raised his line of sight towar

Shin raised his line of sight towards the thrust out fist, and saw Girard again――――He understood.

“…Girard”

“…………”

Girard didn’t respond. Only, he had become rigid in the state where his fist was thrust out.

“Gira――

“Listen, I got…*hack* *cough*…”

Girard interrupted Shin, who tried to call him once more. With blood vomiting at the same time, he fell down to his knees at the spot.

“Hey Girard!”

“…you… Apparently…This is as far as I can go.”

Shin was about to rush over, but Girard stopped it by raising one hand. He knew that recovery and so forth were useless.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Shin mengangkat nya garis pandang terhadap dorong keluar tinju, dan melihat again―――He Girard dipahami.“… Girard"“…………”Girard tidak merespon. Saja, ia telah menjadi kaku dalam keadaan dimana tinjunya didorong keluar."Gira――"Dengar, saya punya... * hack * * batuk *..."Girard terganggu Shin, yang mencoba untuk memanggil dia sekali lagi. Dengan darah muntah pada saat yang sama, dia jatuh berlutut di tempat."Hei Girard!""...... Rupanya... Ini adalah sejauh yang saya bisa."Shin hendak buru-buru, namun Girard mampir itu untuk mengangkat satu tangan. Dia tahu bahwa pemulihan dan sebagainya tidak berguna.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Shin mengangkat line of sight terhadap dorong keluar tinju, dan melihat Girard lagi ---- Dia mengerti. "... Girard" "............" Girard tidak menanggapi. Hanya saja, ia telah menjadi kaku di negara di mana tinjunya itu mengulurkan. "Gira-- " Dengar, aku ... * hack * * batuk * ... " Girard sela Shin, yang mencoba untuk memanggilnya sekali lagi. Dengan muntah darah pada saat yang sama, ia jatuh berlutut di tempat. "Hey Girard!" "... Anda ... Ternyata ... ini adalah sejauh yang saya bisa." Shin hendak buru-buru, tapi Girard menghentikannya dengan mengangkat satu tangan. Dia tahu bahwa pemulihan dan sebagainya yang tidak berguna.