Outcome Assessment in Career Counse

Outcome Assessment in Career Counseling
Similar to mental health counseling, there have been calls for a standard battery of instruments to be used in career counseling (Oliver & Spokane, 1988; Whiston et al., 1998); however, this has not yet occurred. Many of the research studies that have examined the efficacy of career counseling involved measures of career maturity and career decidedness (Whiston, 2002), which were discussed in Chapter 9. Although these measures indicate some level of effectiveness, there are limitations, because many external agencies are more interested in concrete career outcomes (e.g., gaining employment) than in increases in career maturity or in becoming more decided in one’s career choice. Whiston et al. (1998) also found variation among career outcome measures.
They contended that measures of career decidedness typically showed little difference between those who received career counseling and those who did not.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hasil penilaian dalam konseling karierMirip dengan konseling kesehatan mental, telah ada panggilan untuk baterai standar instrumen untuk digunakan dalam karir konseling (Oliver & Spokane, 1988; Whiston et al. 1998); Namun, hal ini belum lagi terjadi. Banyak penelitian yang diperiksa kemanjuran karir konseling langkah-langkah yang terlibat karir kedewasaan dan karir decidedness (Whiston, 2002), yang dibahas dalam Bab 9. Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan beberapa tingkat efektivitas, ada keterbatasan, karena banyak lembaga eksternal lebih tertarik dalam karir beton hasil (misalnya, mendapatkan pekerjaan) daripada dalam meningkatkan dalam karir kematangan atau menjadi lebih ditentukan dalam pilihan karir. Whiston et al. (1998) juga menemukan variasi antara karir hasil tindakan.Mereka berpendapat bahwa langkah-langkah dari karir decidedness biasanya menunjukkan sedikit perbedaan antara mereka yang menerima konseling karier dan mereka yang tidak.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penilaian Hasil di Karir Konseling
Mirip dengan konseling kesehatan mental, telah ada panggilan untuk baterai standar instrumen yang akan digunakan dalam konseling karir (Oliver & Spokane, 1988;. Whiston et al, 1998); Namun, hal ini belum terjadi. Banyak studi penelitian yang telah meneliti khasiat terlibat tindakan konseling karir kematangan karir dan decidedness karir (Whiston, 2002), yang dibahas dalam Bab 9. Meskipun tindakan ini menunjukkan beberapa tingkat efektivitas, ada keterbatasan, karena banyak eksternal lembaga yang lebih tertarik pada hasil karir beton (misalnya, mendapatkan pekerjaan) dibandingkan peningkatan kematangan karir atau menjadi lebih memutuskan dalam pilihan karir seseorang. Whiston et al. (1998) juga menemukan variasi antara ukuran hasil karir.
Mereka berpendapat bahwa langkah-langkah dari decidedness karir biasanya menunjukkan sedikit perbedaan antara mereka yang menerima konseling karir dan mereka yang tidak.