a person who is religiously enlight

a person who is religiously enlightened appears to me to be one who has, to the best of his ability, liberated himself from the fetters of his selfish desires and is preoccupied with thoughts, feelings and aspirations to which he clings because of their super-personal value. It seems to me that what is important is the force of this superpersonal content ... regardless of whether any attempt is made to unite this content with a Divine Being, for otherwise it would not be possible to count Buddha and Spinoza as religious personalities. Accordingly a religious person is devout in the sense that he has no doubt of the significance of those super-personal objects and goals which neither require nor are capable of rational foundation ... In this sense religion is the age-old endeavor of mankind to become clearly and completely conscious of these values and goals and constantly to strengthen and extend their effect. If one conceives of religion and science according to these definitions then a conflict between them appears impossible. For science can only ascertain what is, but not what should be...

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

orang yang religius tercerahkan muncul kepada saya untuk menjadi salah satu yang memiliki, untuk yang terbaik dari kemampuannya, dibebaskan dirinya dari belenggu keinginannya egois dan sibuk dengan pikiran, perasaan dan aspirasi yang dia melekat pada karena nilai Super pribadi mereka. Tampaknya bagi saya bahwa apa yang penting adalah kekuatan konten ini superpersonal..., terlepas dari apakah usaha apapun yang dibuat untuk menyatukan konten ini dengan makhluk ilahi, untuk sebaliknya tidak akan mungkin untuk menghitung Buddha dan Spinoza sebagai agama kepribadian. Sesuai orang religius taat dalam arti bahwa ia tidak memiliki keraguan tentang pentingnya mereka objek Super pribadi dan tujuan yang tidak memerlukan tidak mampu dasar rasional... Dalam pengertian ini agama adalah kuno usaha manusia untuk menjadi jelas dan benar-benar sadar ini nilai-nilai dan tujuan dan terus-menerus untuk memperkuat dan memperpanjang efek mereka. Jika salah satu conceives agama dan Sains menurut definisi ini kemudian konflik antara mereka tampak mustahil. Ilmu dapat hanya memastikan apa, tetapi tidak apa yang harus...

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

orang yang religius tercerahkan tampaknya saya untuk menjadi orang yang memiliki, untuk yang terbaik dari kemampuannya, dibebaskan diri dari belenggu keinginan egois dan sibuk dengan pikiran, perasaan dan aspirasi yang ia menempel karena mereka super-pribadi nilai. Sepertinya saya bahwa yang penting adalah kekuatan konten superpersonal ini ... terlepas dari apakah setiap upaya dilakukan untuk menyatukan konten ini dengan Ilahi, untuk jika tidak maka tidak akan mungkin untuk menghitung Buddha dan Spinoza sebagai tokoh agama. Dengan demikian orang yang religius yang saleh dalam arti bahwa ia tidak memiliki keraguan tentang pentingnya benda yang super-pribadi dan tujuan yang tidak membutuhkan atau mampu landasan rasional ... Dalam agama pengertian ini adalah usaha kuno umat manusia untuk menjadi jelas dan benar-benar sadar nilai-nilai dan tujuan dan terus-menerus untuk memperkuat dan memperluas pengaruhnya. Jika salah satu conceives dari agama dan sains menurut definisi ini maka konflik di antara mereka muncul mustahil. Untuk ilmu hanya bisa memastikan apa yang ada, tetapi tidak apa yang harus ...