Corynebacterium diphtheriae umumnya bingung dengan demam kelenjar, angina Vincent atau parah radang tenggorokan streptokokus. diagnosis mikrobiologis diperlukan. Diagnosis pernapasan C. diphtheriae harus cepat dan akurat. sampel swab diperoleh dari tenggorokan, nasofaring, bahan membran pasien dan material di bawahnya dapat digunakan untuk diagnosis klinis. Selanjutnya C. diphtheriae harus diisolasi di media yang selektif dan diferensial (tabel 3) seperti Tellurite Blood Agar. metode diagnostik termasuk dalam empat kategori yaitu Pyrazinamidase, Cystinase, tes Toxigenecity dan Biotyping (tabel 1). Diagnosis C. diphtheriae positif akan berarti negatif Pyrazinamidase dan Cystinase katalase hasil, nitrat dan katalase positif, dan karakteristik pola fermentasi tertentu spesies C. diphteriae (table1). Metode harus digunakan dalam kombinasi karena tidak spesifik untuk C.Diphetheriae (Efstratiou et al, 2000) .Fig 2 merangkum diagnosis laboratorium difteri.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
