Cultural violence is the prevailing

Cultural violence is the prevailing attitudes and beliefs that we have been taught since childhood and that surround us in daily life about the power and necessity of violence. We can consider the example of telling of history which glorifies records and reports wars and military victories rather than people’s nonviolent agitation, movements, rebellions or the triumphs of connections and collaborations. Almost all cultures recognise that killing a person is murder, but killing tens, hundreds or thousands during a declared conflict is called ‘war’ or killing of innocent people by the security forces are often declared as caught in the crossfire.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Budaya kekerasan adalah sikap yang berlaku dan keyakinan yang kita telah diajarkan sejak masa kanak-kanak dan yang mengelilingi kita di kehidupan sehari-hari tentang kekuatan dan perlunya kekerasan. Kami dapat mempertimbangkan contoh menceritakan sejarah yang mengagungkan catatan dan laporan perang dan kemenangan militer daripada orang nirkekerasan agitasi, gerakan, pemberontakan atau kemenangan dari koneksi dan kolaborasi. Hampir semua budaya mengakui bahwa membunuh orang adalah pembunuhan, tetapi membunuh puluhan, ratusan atau ribuan selama konflik dinyatakan disebut 'perang' atau membunuh orang yang tidak bersalah oleh aparat keamanan sering dinyatakan sebagai terperangkap dalam baku tembak.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kekerasan budaya adalah sikap dan keyakinan bahwa kita telah diajarkan sejak kecil dan yang mengelilingi kita dalam kehidupan sehari-hari tentang kekuatan dan kebutuhan kekerasan yang berlaku. Kita bisa melihat contoh menceritakan sejarah yang memuliakan catatan dan laporan perang dan kemenangan militer ketimbang agitasi tanpa kekerasan rakyat, gerakan, pemberontakan atau kemenangan koneksi dan kolaborasi. Hampir semua budaya mengakui bahwa membunuh seseorang adalah pembunuhan, tetapi membunuh puluhan, ratusan atau ribuan selama konflik menyatakan disebut 'perang' atau pembunuhan orang tak bersalah oleh aparat keamanan sering dinyatakan terjebak dalam baku tembak.