Dahulu kala di puncak Gunung Kinabalu di Kalimantan, hiduplah seekor naga. Dia memiliki mutiara besar dan indah. Orang percaya bahwa ia dikendalikan cuaca dengan itu.
Kaisar Chine mendengar ini dan ingin mutiara. Dia mengirim dua putranya, Wee Ping dan Wee San ke Kalimantan untuk mencurinya. Para pangeran, bersama-sama dengan seratus prajurit, berlayar Kalimantan dalam dua belas jung berlayar.
Ketika mereka tiba di Kalimantan mereka berangkat segera menemukan gunung yang terkenal. Perjalanan mereka menaiki lereng terjal gunung Kinabalu terbukti sangat sulit. Naga itu dijaga guanya sangat keras dan membunuh banyak tentara mereka.
Kemudian Wee San punya ide cerdas. Dia memanjat pohon yang tinggi, sehingga ia bisa melihat gua naga. Dia mencatat apa waktu naga kiri gua untuk berburu makanan dan apa waktu ia kembali ke sana.
Selanjutnya ia memerintahkan anak buahnya untuk membuat mutiara palsu dan layang-layang besar. Dia menunggu sampai naga meninggalkan guanya. Lalu ia meletakkan mutiara palsu dalam tas, tersandang itu di pundaknya dan terbang ke puncak gunung pada layang-layang. Dia bertukar mutiara nyata untuk yang palsu dan kemudian saudaranya menarik layang-layang kembali ke tanah.
Saudara-saudara segera kembali ke kapal mereka dan berlayar ke China. Mereka berlayar ke rumah dengan selamat. Kaisar sangat senang dengan mutiara dan memberikan pesta besar untuk merayakan kembalinya anak-anaknya.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
