“Who’s that?”I giggled. “See? It’s

“Who’s that?”
I giggled. “See? It’s not a big deal if you don’t know
who he is.”
“Who is he?”
“A mess. The gambling, the drinking, the bad temper…
it’s hereditary in my family. America and I came here so I
could start fresh, without the stigma of being the daughter of
a drunken has-been.”
“A gambling has-been from Wichita?”
“I was born in Nevada. Everything Mick touched turned
to gold back then. When I turned thirteen, his luck
changed.”
“And he blamed you.”
“America gave up a lot to come here with me so I
could get away, but I get here and walk face-first into
Travis.”
“And when you look at Travis…,”
“It’s all too familiar.”
Finch nodded, flicking his cigarette to the ground.
“Shit, Abby. That sucks.”
I narrowed my eyes. “If you tell anyone what I just told
you, I’ll call The Mob. I know some of them, you know.”
“Bullshit.”
I shrugged. “Believe what you want.”
Finch eyed me suspiciously, and then smiled. “You are
officially the coolest person I know.”
“That’s sad, Finch. You should get out more,” I said,
stopping at the cafeteria entrance.
He pulled my chin up. “It’ll all work out. I’m a firm believer
in the whole things-happening-for-a-reason adage. You
came here, America met Shep, you found your way to The
Circle, something about you turned Travis Maddox’s world
upside down. Think about it,” he said, planting a quick kiss
on my lips.
“Hey now!” Travis said. He grabbed me by the waist,
lifted me off my feet, returning me to the ground behind him.
“You’re the last person I’d have to worry about that shit from,
Finch! Throw me a bone, here!” he teased.
Finch leaned to the side of Travis and winked. “Later,
Cookie.”
When Travis turned to face me, his smile faded. “What’s
the frown for?”
I shook my head, trying to let the adrenaline run its
course. “I just don’t like that nickname. It has some bad
memories attached to it.”
“Term of endearment from the youth minister?”
“No,” I grumbled.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Siapa itu?"
Aku tertawa. "Lihat? Ini bukan masalah besar jika Anda tidak tahu
siapa dia.
"" Siapa dia?
"" A berantakan. Perjudian, minum, yang bertabiat buruk ...
itu turun-temurun dalam keluarga saya. Amerika dan saya datang ke sini sehingga saya
bisa mulai segar, tanpa stigma sebagai putri
mabuk sudah-sudah.
​​"" Sebuah perjudian sudah-sudah dari Wichita?
"" Saya lahir di Nevada. Semuanya Mick menyentuh berubah
menjadi emas saat itu. Ketika saya berbalik tiga belas, peruntungannya
berubah.
"" Dan dia menyalahkan Anda.
"" Amerika menyerah banyak untuk datang ke sini dengan saya jadi saya
bisa pergi, tapi saya sampai di sini dan berjalan wajah-pertama ke
Travis.
"" Dan ketika Anda melihat Travis ...,
"" Ini semua terlalu akrab.
"Finch mengangguk, menjentikkan rokoknya ke
tanah." Sial, Abby. Yang menyebalkan.
"Aku menyipitkan mata saya. "Jika Anda memberitahu siapa pun apa yang baru saja aku
bilang, aku akan menelepon Mob The. Saya tahu beberapa dari mereka, Anda tahu.
"" Omong kosong.
"Aku mengangkat bahu. "Percaya apa yang Anda inginkan."
Finch menatap curiga, dan kemudian tersenyum. "Kau
resmi orang paling keren yang saya tahu."
"Itu menyedihkan, Finch. Anda harus keluar lebih banyak, "kataku,
berhenti di pintu masuk kantin.
Dia menarik daguku up. "Itu semua akan berhasil. Saya sangat percaya
di seluruh hal-terjadi-untuk-a-alasan pepatah. Anda
datang ke sini, Amerika bertemu Shep, Anda menemukan jalan untuk The
Circle, sesuatu tentang Anda berubah dunia Travis Maddox
terbalik. Pikirkan tentang hal ini, "katanya, menanam ciuman cepat
di bibir
saya." Hei sekarang! "Kata Travis. Dia meraih saya dengan pinggang,
mengangkat saya dari kaki saya, kembali saya ke tanah di belakangnya.
"Kau orang terakhir aku harus khawatir tentang omong kosong dari,
Finch! Melemparkan saya tulang, di sini! "Godanya.
Finch bersandar ke sisi Travis dan mengedipkan mata. "Kemudian,
Cookie."
Ketika Travis berbalik ke arahku, senyumnya memudar. "Apa
yang cemberut untuk?"
Aku menggeleng, mencoba untuk membiarkan adrenalin menjalankan nya
saja. "Aku hanya tidak suka julukan itu. Ini memiliki beberapa buruk
kenangan yang melekat padanya.
"" Term sayang dari menteri pemuda?
"" Tidak, "gerutuku.