Body mass index, waist circumferenc

Body mass index, waist circumference, and hip circumference,
all measures related to overweight and obesity,
were significantly higher in hypertensive participants than
in normotensive participants. These findings were in line
with results from previous studies conducted in Nepal [26,
28]. Like physical inactivity, obesity has also well-recognized
independent relationshipwith a spectrum of cardiometabolic
disorders including hypertension [49]. There are several
mechanisms hypothesized to explain the link between obesity
with hypertension [10, 11, 49, 50]. It is generally thought that
the accumulation of visceral and ectopic fat in a number of
tissues and organs alters the metabolic and hemodynamic
pathways, leading to the development of hypertension in
obese people [49, 50]. The reduction of overweight and obesity
by improving nutrition and increasing regular physical
activity is the best way to avoid or improve hypertension [51].

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan lingkar pinggul,
semua langkah yang berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas,
secara signifikan lebih tinggi pada peserta hipertensi dibandingkan
peserta normotensif. Temuan ini sejalan
dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di Nepal [26,
28]. Seperti aktivitas fisik, obesitas juga yang diakui
relationshipwith independen spektrum kardiometabolik
gangguan termasuk hipertensi [49]. Ada beberapa
mekanisme hipotesis untuk menjelaskan hubungan antara obesitas
dengan hipertensi [10, 11, 49, 50]. Hal ini umumnya berpikir bahwa
akumulasi lemak visceral dan ektopik di sejumlah
jaringan dan organ mengubah metabolisme dan hemodinamik
jalur, mengarah ke pengembangan hipertensi pada
orang gemuk [49, 50]. Pengurangan kelebihan berat badan dan obesitas
dengan meningkatkan gizi dan meningkatkan fisik secara teratur
aktivitas adalah cara terbaik untuk menghindari atau memperbaiki hipertensi [51].