But there is a naivety in the const

But there is a naivety in the constitutionalist’s
position set out above. It assumes that
constitutional rules and conventions in a
democracy capture and contain power relations
in favour of the many. The Marxist left
argues that constitutions do capture these
relations but in favour of the privileged few,
not the unpowerful many: Marx called the
nineteenth-century state the executive committee
of the capitalist class. Economic radicals
like Dahl and Lindblom (both American)
argue that, whatever constitutions say, the
business interest is the most powerful one in
societies like the United Kingdom and
America, and their neo-pluralist perspective
(see above) suggests that government has to
negotiate with the business interest. From this
perspective, business communicators have a
powerful message to deliver to government
and they do hold the communicative advantage
on some key issues. When the Confederation
of British Industry, the Institute
of Directors, and the Engineering Employers’
Federation talk about, say, deregulating
labour markets (weakening the bargaining
power of employees), or graduate skills for
the workplace (more portable core skills),
the British government listens. But the neopluralists
attribute this strong negotiating
position to the business interest taken as a
whole, and not to individual industries, firms
or particular business personnel. Thus chief
executives and accountants will find their
ethical behaviour more regulated following
the American accounting frauds; the British
coal industry will face declining state subsidies,
and British clothing manufacturers will
not be protected from cheap Asian imports.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tapi ada kenaifan dalam konstitusionalisposisi yang ditetapkan di atas. Ini mengasumsikan bahwaaturan konstitusional dan konvensi didemokrasi menangkap dan mengandung kekuatan hubunganmendukung banyak. Kiri Marxisberpendapat bahwa Konstitusi menangkap inihubungan tapi mendukung beberapa Privilege,tidak banyak unpowerful: Marx disebutabad kesembilan belas negara Komite Eksekutifkelas kapitalis. Ekonomi radikalseperti Dahl dan Lindblom (kedua Amerika)berpendapat bahwa, apa pun Konstitusi mengatakan,kepentingan bisnis adalah yang paling kuat dimasyarakat seperti Inggris danAmerika, dan perspektif neo-majemuk mereka(Lihat di atas) menunjukkan bahwa pemerintah harusbernegosiasi dengan kepentingan bisnis. Dari iniperspektif, komunikator bisnis telahpesan yang kuat untuk memberikan kepada pemerintahmereka terus keuntungan komunikatifpada beberapa isu-isu kunci. Ketika KonfederasiInggris industri, InstitutDireksi, dan pengusaha teknikFederasi berbicara tentang, mengatakan, deregulasipasar tenaga kerja (melemahnya tawar-menawardaya karyawan), atau keterampilan untuk lulustempat kerja (keterampilan inti lebih portabel),pemerintah Inggris mendengarkan. Tapi neopluralistsatribut ini kuat negosiasiposisi untuk kepentingan bisnis diambil sebagaiindustri utuh, dan bukan untuk individual, perusahaanatau personil bisnis tertentu. Jadi kepalaEksekutif dan akuntan akan menemukan merekaperilaku etika lebih diatur berikutpenipuan akuntansi Amerika; Inggrisindustri batubara akan menghadapi penurunan subsidi negara,dan pakaian produsen akantidak dilindungi dari impor Asia yang murah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tapi ada naif dalam konstitusionalis ini
posisi ditetapkan di atas. Ini mengasumsikan bahwa
aturan dan konvensi konstitusi dalam
menangkap demokrasi dan mengandung hubungan kekuasaan
dalam mendukung banyak. Kiri Marxis
berpendapat bahwa konstitusi tidak menangkap ini
hubungan tetapi mendukung beberapa, istimewa
bukan banyak unpowerful: Marx disebut
negara abad kesembilan belas komite eksekutif
dari kelas kapitalis. Radikal ekonomi
seperti Dahl dan Lindblom (kedua Amerika)
menyatakan bahwa, konstitusi apapun mengatakan,
kepentingan bisnis adalah salah satu yang paling kuat di
masyarakat seperti Inggris dan
Amerika, dan perspektif neo-pluralis mereka
(lihat di atas) menyarankan bahwa pemerintah harus
bernegosiasi dengan kepentingan bisnis. Dari
perspektif, komunikator bisnis memiliki
pesan yang kuat untuk memberikan kepada pemerintah
dan mereka memegang keunggulan komunikatif
pada beberapa isu-isu kunci. Ketika Konfederasi
Industri Inggris, Institut
Direksi, dan Teknik Pengusaha
Federasi berbicara tentang, katakanlah, deregulasi
pasar tenaga kerja (melemahkan bargaining
kekuatan karyawan), atau keterampilan lulusan untuk
tempat kerja (lebih keterampilan inti portable),
Inggris pemerintah mendengarkan. Tapi neopluralists
atribut negosiasi ini kuat
posisi untuk kepentingan bisnis yang diambil sebagai
keseluruhan, dan bukan kepada industri individu, perusahaan
atau personil bisnis tertentu. Jadi kepala
eksekutif dan akuntan akan menemukan mereka
perilaku etis lebih diatur sebagai berikut
penipuan akuntansi Amerika; Inggris
industri batubara akan menghadapi penurunan subsidi negara,
dan produsen pakaian Inggris akan
tidak terjamin dari impor Asia murah.