Sukarno (6 June 1901 – 21 June 1970

Sukarno (6 June 1901 – 21 June 1970) was the first President of Indonesia. He helped the country win its independence from the Netherlands. He was President from 1945 to 1967, presiding with mixed success over the country's rough switch to independence. Sukarno was forced to resign by one of his generals, Suharto. Suharto formally became President in March 1967.
The spelling "Sukarno" has been official in Indonesia since 1947. It is still common to see the older spelling Soekarno, mainly because he signed his name with the old spelling. Official Indonesian presidential decrees from 1947-1968, however, printed his name using the 1947 spelling.
Indonesians also remember him as Bung Karno or Pak Karno. Like many Javanese people, he had only one name; in religious contexts, he was occasionally referred to as “Achmad Sukarno”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sukarno (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden Indonesia pertama. Dia membantu negara memenangkan kemerdekaannya dari Belanda. Ia menjabat Presiden dari tahun 1945 sampai 1967, dengan campuran sukses memimpin negara kasar beralih ke kemerdekaan. Sukarno terpaksa mengundurkan diri oleh salah satu jenderalnya, Suharto. Suharto secara resmi menjadi Presiden pada bulan Maret 1967.Ejaan "Sukarno" telah resmi di Indonesia sejak tahun 1947. Hal ini masih umum untuk melihat ejaan remaja Soekarno, terutama karena ia menandatangani nama-Nya dengan ejaan lama. Keputusan Presiden Indonesia resmi dari 1947-1968, namun, dicetak namanya menggunakan ejaan 1947.Indonesia juga mengingat dia sebagai Bung Karno atau Pak Karno. Seperti banyak orang Jawa, ia hanya satu nama; dalam konteks agama, ia kadang-kadang disebut sebagai "Achmad Soekarno"

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Soekarno (6 Juni 1901 - 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Indonesia. Dia membantu negara memenangkan kemerdekaan dari Belanda. Dia Presiden 1945-1967, ketua dengan keberhasilan yang beragam over switch kasar negara untuk kemerdekaan. Sukarno dipaksa mengundurkan diri oleh salah satu jenderalnya, Suharto. Suharto secara resmi menjadi Presiden Maret 1967.
Ejaan "Sukarno" telah resmi di Indonesia sejak tahun 1947. Hal ini masih umum untuk melihat ejaan yang lebih tua Soekarno, terutama karena ia menandatangani namanya dengan ejaan lama. Keputusan presiden Indonesia resmi dari 1947-1968, bagaimanapun, dicetak namanya menggunakan 1.947 ejaan.
Indonesia juga ingat dia sebagai Bung Karno atau Pak Karno. Seperti banyak orang Jawa, dia hanya punya satu nama; dalam konteks agama, ia kadang-kadang disebut sebagai "Achmad Sukarno"