Phosphorus (PO4-P; mg/kg of soil DM

Phosphorus (PO4-P; mg/kg of soil DM)
content in the soil close to the house (18m) in-creased 2 to 10 times in the permanently used
paddock A compared with the rotationally used
paddock B in yr 1, whereas values were similar
in yr 2. Values were also similar in remote re-gions of the paddocks.
Table 2 presents the nutrient analysis in and
under the chaffed wood near the henhouse. In
general, Nminand PO-P4contents of the soil un-der the wood chips were within the range of the
values obtained for soil samples from the pad-dock (Table 1), whereas nutrient content of the
chips was higher. Chaffed wood of the perma-nently used paddocks contained 1.5 to 3 times
more Nminthan the wood of the rotationally used
runs. The N
minvalues in soil under wood chips
were similar for both management regimens. In
soil under wood chips, PO-P4
contents increased
from spring the first year (classified as just nor-mal to surplus) [21] to summer of yr 2 (classi-fied as enriched). In contrast, PO-P
4
content 18
to 72 m from henhouses remained constant.
Parasitology
In flock X1, eggs of all helminth species
were only present at very low numbers (

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fosfor (PO4-P; mg/kg tanah DM) konten dalam tanah dekat rumah (18 m) di-berkerut 2 sampai 10 kali dalam yang permanen digunakan Paddock dibandingkan dengan yang rotationally digunakan Paddock B di yr 1, sedangkan nilai-nilai yang serupa di yr 2. Nilai-nilai adalah juga serupa di re-gions jauh dari kawasan padang.Tabel 2 menyajikan analisa gizi dan di bawah kayu chaffed dekat kandang ayam. Dalam umum, Nminand PO-P4contents tanah un-der kayu keping berada dalam jangkauan nilai-nilai yang diperoleh untuk sampel tanah dari pad-dermaga (Tabel 1), sedangkan kandungan hara Keripik adalah lebih tinggi. Chaffed kayu kawasan padang perma-nently digunakan terkandung 1.5 untuk 3 kali lebih Nminthan kayu yang rotationally digunakan berjalan. Nminvalues di tanah di bawah kayu keping yang serupa untuk kedua rejimen manajemen. Dalam Tanah di bawah kayu keping, PO-P4isi meningkat dari musim semi tahun pertama (diklasifikasikan sebagai hanya maupun-mal untuk surplus) [21] untuk musim panas yr 2 (Rahasia USA.-megah sebagai diperkaya). Sebaliknya, PO-P4konten 18 72 m dari henhouses tetap konstan.ParasitologiDi kawanan X 1, telur dari semua spesies helminth hanya hadir nomor sangat rendah (< 50 EPG). Rendah nilai (misalnya, nilai-nilai < 200 EPG dalam babi [22, 23]; < 100 EPG di unggas [6]) dari sepuluh dianggap sebagai positif palsu karena konsumsi dan bagian usus helminth telur yang tidak Namun infektif; data dari kawanan X 1 adalah karena itu tidak disajikan. Gambar 3 menunjukkan hasil EPG dalam flocks X2, Y1, and Y2.In all flocks (with the exception of flocks Y1 in paddocks with chips), hens started to excrete helminth eggs in October after instal-lation. Flock X2 had a peak Ascaridiaor Het-erakisegg excretion in December; whereas the second untreated flock, Y1, reached the peak not before spring. Ascaridia orHeterakisegg excretion declined in both untreated flocks and reached values below 100 EPG at slaughter in July. In the treated flock, Y2, Ascaridia orHet-erakisegg counts were reduced to 0 and, after 2 samples without helminth eggs in December and January, increased toward spring without an obvious reduction before slaughter. In flock X2, an overall reduction of Heterakis orAsca-ridiafecal egg output was observed in group B compared with A (P< 0.001), but the magnitude of the effect is only 9.9%. In both groups, an

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Fosfor (PO4-P; mg / kg DM tanah)
konten dalam tanah dekat dengan rumah (18m) di-berkerut 2 sampai 10 kali dalam digunakan secara permanen
paddock A dibandingkan dengan rotasi digunakan
paddock B di thn 1, sedangkan nilai adalah serupa
di tahun 2. Nilai juga serupa di daerah terpencil re-agama-dari padang.
Tabel 2 menyajikan analisis gizi dan
bawah kayu chaffed dekat kandang ayam. Pada
umumnya, Nminand PO-P4contents tanah un-der chip kayu berada dalam kisaran
nilai yang diperoleh untuk sampel tanah dari pad-dock (Tabel 1), sedangkan kandungan gizi dari
chip lebih tinggi. Kayu chaffed dari padang perma-nently digunakan terkandung 1,5 sampai 3 kali
lebih Nminthan kayu dari rotasi digunakan
berjalan. N
minvalues ​​di tanah di bawah serpihan kayu
yang sama untuk kedua rejimen manajemen. Di
tanah di bawah serpihan kayu, PO-P4
isi meningkat
dari musim semi tahun pertama (diklasifikasikan sebagai hanya tidak mal-surplus) [21] untuk musim panas tahun 2 (diklasifikasikan-fied sebagai diperkaya). Sebaliknya, PO-P
4
konten 18
ke 72 m dari henhouses tetap konstan.
Parasitologi
di kawanan X1, telur dari semua spesies cacing
hanya hadir di nomor sangat rendah (<50
EPG). Nilai rendah (misalnya, nilai <200 EPG di
babi [22, 23]; <100 EPG pada unggas [6]) adalah dari-sepuluh dianggap sebagai false positive karena konsumsi
dan usus bagian telur cacing yang tidak
belum infektif; Data dari kawanan X1 karenanya tidak
disajikan. Gambar 3 menunjukkan hasil EPG di
ternak X2, Y1, Y2 dan.
Dalam semua ternak (dengan pengecualian ternak
Y1 di padang dengan chip), ayam mulai
mengeluarkan telur cacing pada bulan Oktober setelah instal-lation. Flock X2 punya puncak Ascaridiaor ekskresi Het-erakisegg pada bulan Desember; sedangkan
kawanan diobati kedua, Y1, mencapai puncak
tidak sebelum musim semi. Ascaridia orHeterakisegg
ekskresi menurun di kedua ternak yang tidak diobati dan
mencapai nilai di bawah 100 EPG di pembantaian di
bulan Juli. Dalam kawanan diobati, Y2, Ascaridia jumlah orHet-erakisegg dikurangi menjadi 0 dan, setelah
2 sampel tanpa telur cacing pada bulan Desember
dan Januari, meningkat menuju musim semi tanpa
pengurangan yang jelas sebelum disembelih. Dalam kawanan
X2, pengurangan keseluruhan Heterakis keluaran telur orAsca-ridiafecal diamati pada kelompok B dibandingkan dengan A (P <0,001), tetapi besarnya
dari efeknya hanya 9,9%. Pada kedua kelompok, sebuah