Natsume stared straight at Yasuzumi

Natsume stared straight at Yasuzumi.
How long had it been since she had spoken with her father face-to-face like this? Her father's voice sounded slightly more aged than she remembered now that she hadn't heard it for a long time. Moreover, his appearance was the same. She felt like her father ought to be a bit younger. In other words, that was probably proof that Natsume hadn't truly looked Yasuzumi in the face for a long time.
Yasuzumi's gaze pointed straight at Natsume. Natsume had never been good at dealing with that look of her father's. It wasn't just his look. She wasn't good at dealing with her father in the first place. It definitely wasn't hate, but she didn't know how to interact with him. Moreover, that point was still unchanged now.
But Natsume suddenly realized as she stared straight at Yasuzumi.
Around the corner of his eye. She hadn't immediately reacted since he was wearing glasses, but he looked similar to someone.
Who was it? Right as she thought about it, someone's face emerged.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Natsume menatap langsung di Yasuzumi.Berapa lama itu telah sejak ia sampaikan dengan ayahnya tatap muka seperti ini? Ayahnya terdengar sedikit lebih umur daripada Dia teringat sekarang bahwa dia belum pernah mendengar itu untuk waktu yang lama. Selain itu, penampilannya adalah sama. Dia merasa seperti ayahnya harus sedikit lebih muda. Dengan kata lain, itu mungkin bukti bahwa Natsume tidak benar-benar tampak Yasuzumi di wajah untuk waktu yang lama.Yasuzumi's tatapan menunjuk lurus Natsume. Natsume pernah baik berurusan dengan pandangan bahwa ayahnya. Bukan hanya melihat. Dia tidak pandai berurusan dengan ayahnya di tempat pertama. Itu pasti bukan benci, tapi dia tidak tahu bagaimana berinteraksi dengannya. Selain itu, titik itu masih tidak berubah sekarang.Tapi Natsume tiba-tiba menyadari saat ia menatap langsung di Yasuzumi.Di sekitar sudut matanya. Dia segera tidak bereaksi karena dia memakai kacamata, tapi ia tampak mirip dengan seseorang.Siapa itu? Tepat saat ia berpikir tentang hal itu, muncul wajah seseorang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Natsume menatap lurus di Yasuzumi.
Sudah berapa lama sejak ia telah berbicara dengan ayahnya tatap wajah seperti ini? Suara ayahnya terdengar sedikit lebih tua dari dia ingat sekarang bahwa dia tidak mendengarnya untuk waktu yang lama. Selain itu, penampilannya sama. Dia merasa seperti ayahnya seharusnya sedikit lebih muda. Dengan kata lain, itu mungkin bukti bahwa Natsume tidak benar-benar tampak Yasuzumi di wajah untuk waktu yang lama.
tatapan Yasuzumi yang menunjuk lurus pada Natsume. Natsume tidak pernah baik di berurusan dengan tampilan ayahnya. Bukan hanya penampilannya. Dia tidak pandai berurusan dengan ayahnya di tempat pertama. Ini jelas tidak benci, tapi dia tidak tahu bagaimana untuk berinteraksi dengan dia. Selain itu, saat itu masih tidak berubah sekarang.
Tapi Natsume tiba-tiba menyadari saat ia menatap lurus di Yasuzumi.
Sekitar sudut matanya. Dia tidak segera bereaksi karena dia memakai kacamata, tapi ia tampak mirip dengan seseorang.
Siapa itu? Tepat saat ia memikirkan hal itu, wajah seseorang muncul.