Not yet.KATSUMOTOThe Emperor could

Not yet.
KATSUMOTO
The Emperor could not hear my
words. His army will come. It is
the end.
ALGREN
Make the Emperor hear you.
KATSUMOTO
He is only interested in the new
ways now.
ALGREN
So what -- you're going to
surrender?
KATSUMOTO
No, I will take my life.
(CONTINUED)
103.
147 CONTINUED: 147
ALGREN
In shame?
KATSUMOTO
Yes.
Algren stares into the fire. When at last he speaks, it
is halting, not easy.
ALGREN
You read my journals.
(Katsumoto nods)
I promised Black Kettle his people
would be safe if they listened to
me. I gave him my word. But the
truth is, I knew what would
happen.
(remembers)
And when we rode into his

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Belum.KATSUMOTOKaisar tidak bisa mendengar sayakata-kata. Pasukannya akan datang. ItuAkhir.ALGRENMembuat Kaisar mendengar Anda.KATSUMOTODia hanya tertarik pada yang barucara sekarang.ALGRENJadi apa--Anda akanmenyerah?KATSUMOTOTidak, aku akan mengambil hidup saya.(LANJUTAN)103.147 TERUS: 147ALGRENDalam kehinaan?KATSUMOTOYa.Algren menatap ke dalam api. Ketika akhirnya ia berbicara, itumenciptakan, tidak mudah.ALGRENAnda membaca jurnal saya.(Katsumoto nods)Aku berjanji hitam ketel umatNyaakan aman jika mereka mendengarkansaya. Aku memberinya Firman-Ku. Tetapikebenaran adalah, aku tahu apa yang akanterjadi.(mengingat)Dan ketika kami naik ke dalam

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Belum.
Katsumoto
Kaisar tidak bisa mendengar saya
kata-kata. Pasukannya akan datang. Ini adalah
akhir.
Algren
Membuat Kaisar mendengar Anda.
Katsumoto
Dia hanya tertarik pada baru
cara sekarang.
Algren
Jadi apa - Anda akan
? Menyerah
Katsumoto
. Tidak, aku akan mengambil hidup saya
(LANJUTAN)
103.
147 LANJUTAN: 147
Algren
? dalam malu
Katsumoto
. Ya
Algren menatap ke dalam api. Ketika akhirnya ia berbicara, itu
adalah menghentikan, tidak mudah.
​​Algren
Anda membaca jurnal saya.
(Katsumoto mengangguk)
Aku berjanji Hitam Kettle rakyatnya
akan aman jika mereka mendengarkan
saya. Aku memberinya kata-kata saya. Tapi
sebenarnya, aku tahu apa yang akan
terjadi.
(Ingat)
Dan ketika kami naik ke nya